EmitenNews.com -  Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali perdagangan saham dari emiten pemasok aspal yakni, PT Xolare RCR Energy Tbk. (SOLA), setelah sebelumnya sempat disuspensi. Pembukaan kembali dilakukan mulai sesi I perdagangan Selasa (10/6/2025).

Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam keterangan tertulis Senin (9/6), menjelaskan bahwa pembukaan kembali ini dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai.

Sebagai informasi, saham SOLA sebelumnya disuspensi pada Kamis (5/6/2025), lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.

Lonjakan harga saham SOLA pada Rabu  (4/6/2025) mengalami reli bullish sebesar 188%, sejak sebelumnya bersandar di harga gocap alias Rp50 selama kurang-lebih setahun dan memulai titik bullish rebound saat (24/4/2025).

SOLA mencatatkan harga sebelum disuspensi berada di level Rp144 pada Rabu (4/6/2025). Kebijakan suspensi tersebut diberlakukan dalam rangka cooling down, sebagai bentuk perlindungan bagi investor.

Pada perdagangan hari ini Selasa (10/6) saham SOLA turun Rp7 atau melemah 5 % menjadi Rp137 per saham.

Dengan dibukanya kembali perdagangan saham SOLA, BEI tetap mengimbau investor untuk mencermati setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan. Selain itu, investor diingatkan untuk terus mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin tidak diduga sebelumnya sesaat mengambil keputusan investasi.

Perlu diketahui PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mencatatkan sahamnya di BEI pada 8 Mei 2024 dengan melepas sebanyak 656.250.000 saham pada harga perdana Rp110 per lembar saham.

PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) didirikan pada tahun 2015 sebagai perusahaan penanaman modal asing, namun telah menjadi perusahaan penanaman modal dalam negeri pada tahun 2019.

Melalui anak-anak usahanya, perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan aspal, industri pengolahan aspal, dan jasa konstruksi.
Pemegang saham per 30 September 2024.

- PT Energi Hijau Investama 1.900.000.000 saham atau 57,90%
- Masyarakat 648.129.000 saham atau 19,76%.
- PT Xolabit Terminal Bitumen 307.870.750 saham atau 9,38%
- PT Asha Raharja Persada 260.208.250 saham atau 7,93%
- Mochamad Bhadaiwi 97.129.500 saham atau 2,96%
- Imam Buchairi 67.912.500 saham atau 2,07%.