EmitenNews.com - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dinilai tetap tangguh di tengah tekanan besar yang melanda pasar saham domestik pada awal pekan ini. Antisipasi terhadap rilis kinerja keuangan kuartal III/2025 menjadi salah satu faktor penopang sentimen positif bagi emiten teknologi terbesar di Indonesia tersebut.
Pada perdagangan Senin (27/10/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan 1,87% ke level 8.117. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sebanyak 506 saham (53%) melemah, 216 saham (23%) stagnan, dan hanya 234 saham (14%) yang berhasil menguat. Koreksi tajam indeks juga dipicu oleh pelemahan sejumlah saham berkapitalisasi besar.
Menariknya, di tengah pelemahan itu saham GOTO justru bertahan di level Rp55, tidak berubah dari penutupan sebelumnya. Aktivitas transaksi GOTO juga melonjak tajam, mencapai 5,33 miliar lembar saham, jauh di atas rata-rata harian 1–2 miliar lembar.
Analis Sarkia Adelia dari Panin Sekuritas menilai pergerakan stabil saham GOTO didorong oleh ekspektasi pasar terhadap kinerja keuangan kuartal III/2025 yang akan segera dirilis pada 29 Oktober 2025.
“Saham GOTO cukup resilien di tengah tekanan pasar. Ekspektasinya kinerja kuartal ketiga tetap positif, mengingat setiap kuartal GOTO konsisten meningkatkan profitabilitas terutama dari sisi adjusted EBITDA dan arus kas,” ujarnya.
Pada kuartal II/2025, GOTO mencatat EBITDA Grup yang disesuaikan sebesar Rp427 miliar. Secara kumulatif semester I/2025, angka ini mencapai Rp820 miliar atau sekitar 50% dari panduan kinerja tahunan di kisaran Rp1,4–1,6 triliun.
Perhitungan EBITDA tersebut menggunakan proforma dengan asumsi Tokopedia telah didekonsolidasi sejak 1 Januari 2024.
Adapun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per Juni 2025, pendapatan bersih GOTO tumbuh 11% menjadi Rp8,6 triliun, sedangkan rugi periode berjalan menyusut 74% menjadi Rp742 miliar.
“Secara operasional, GOTO sudah mencatat arus kas positif dari aktivitas operasi di kuartal II. Ini sinyal bahwa bisnisnya mulai efisien dan berkelanjutan,” imbuh Sarkia.
Ia menambahkan, momentum laporan kinerja dan optimisme pasar menjadi alasan utama ketahanan saham GOTO di tengah tekanan IHSG.
“Outlook kinerjanya membaik, valuasi juga sudah relatif murah sehingga risiko penurunan masih sangat terbatas,” tegasnya.
Berdasarkan data konsensus Bloomberg, dari 30 analis yang memantau saham GOTO, 23 memberikan rekomendasi ‘buy’ dan 7 lainnya ‘hold’. Rata-rata target harga saham GOTO untuk 12 bulan ke depan dipatok di Rp92 per saham, mengimplikasikan potensi kenaikan sekitar 67% dari harga penutupan terakhir.
Related News
PEFINDO Beri Peringkat PTBA idAA, Ini Alasannya
Laba BOAT Melonjak 91,6% di Kuartal III-2025
Laba TMAS Ambles 9,6 Persen Jadi Rp365,4M di Kuartal III
KEJU Cetak Laba Melonjak 30,23% di Kuartal III-2025
Saham BCIP Dilepas 4,2 Juta Lembar Harga Atas
Besok! Atlas Resources (ARII) Minta Restu Private Placement





