EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengumumkan bahwa saham Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) merupakan Efe Tidak Dijamin (ETD) mulai 2 hingga 30 Desember 2024. 

Sebelumnya Saham Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS) juga pernah ditetapkan sebagai efek tidak dijamin (ETD) periode 1-30 November 2023.

Dalam pengumuman resmi Selasa (26/11) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan Kebijakan itu setelah melalui evaluasi dengan mengacu pada Pasal 25 Peraturan OJK No. 26/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

Saham perkebunan sawit itu hanya dapat perdagangan di Pasar Negosiasi, sesuai dengan Peraturan BEI No. II-K tentang Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek Bersifat Ekuitas.

Dijelaskan saham yang tidak dijamin bila komposisi kepemilikan efek termasuk porsi kepemilikan publik dan konsentrasi kepemilikan efek yang dikategorikan berisiko.

Pertimbangan berikutnya, pola transaksi yang terindikasi melanggar UU Pasar Modal,fluktuasi, volume transaksi, frekuensi dan informasi bersifat material. Selain itu, kebijakan itu sejalan dengan Peraturan KPEI No. II-15 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek Bersifat Ekuitas.

Sebelumnya, BEI menilai ada indikasi pola perdagangan yang tidak wajar pada saham NSSS dan mempertanyakan volatilitas pergerakan saham NSSS.

Hal itu tertuang dalam Peng-UMA00233/BEI.WAS/11-2024 tanggal 19 November 2024, terdapat yang dinilai berada di luar kebiasaan aktivitas pasar (Unusual Market Activity – UMA).

Dalam menjawab BEI, manajemen NSSS menjawab tidak memiliki keterlibatan langsung atau pengaruh terhadap transaksi pasar yang melibatkan sahamnya.

Sebagai perusahaan terbuka, kami berkomitmen untuk mematuhi semua ketentuan peraturan, termasuk penyampaian data pemegang saham secara tepat waktu dan akurat melalui saluran resmi,” tulis manajemen NSSS.

NSSS tetap berkomitmen dan fokus pada peningkatan operasional bisnis serta terus menerapkan strategi kami untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui pertumbuhan yang berkelanjutan.

Manajemen NSSS menilai, pergerakan harga saham NSSS mencerminkan kinerja operasionalnya saat ini, yang didorong oleh prospek CPO yang positif.

Selain itu, produk turunan minyak kelapa sawit yang digunakan untuk biodiesel dan bahan bakar penerbangan menunjukkan perannya dalam mendukung kemandirian energi dan tujuan energi terbarukan.

Perlu diperhatikan, Samuel Tumbuh Bersama selaku pengendali melaporkan bahwa telah menjual 37.344.600 lembar atau 0,16 persen porsi saham NSSS pada harga Rp220 per helai di tanggal 21 November 2024.