EmitenNews.com - Bursa saham Asia mengawali perdagangan Kamis (18/3) pagi kompak menguat. Indeks Nikkei 225 terbang 1,4 persen, indeks Topix melesat 0,93 persen, Indeks Korea Selatan Kospi meroket 1,17 persen, dan indeks Kosdaq melambung 0,83 persen.
Sedang bursa saham Australia bergejolak. Indeks ASX 200 tekor 0,26 persen. Maklum, mayoritas sektor tertekan. Sektor energi naik 0,59 persen, dan material surplus 0,45 persen. Lonjakan Bursa Asia menyambut keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol.
Sebelumnya, bursa Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat signifikan. Kondisi itu, mendorong indeks Dow Jones melewati angka keramat di atas 33 ribu untuk kali pertama. Sedang imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun dari posisi tertinggi sebelumnya.
Sikap The Fed jelas mempengaruhi bursa Asia. The Fed meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi. Mengindikasikan kemungkinan tidak akan ada kenaikan suku bunga 2023. Hanya, tahun ini, inflasi akan naik. Namun, apresiasi inflasi tidak cukup mengubah kebijakan. ”Inflasi di atas 2 persen untuk jangka waktu tertentu. Kala membantu mencapai pekerjaan penuh dan inklusif,” tegas Ketua The Fed Jerome Powell. (abm)
Related News
BEI Ungkap Pipeline IPO, Calon Emiten Jumbo Belum Muncul?
Periksa! Ini Daftar 10 Saham Top Losers dalam Sepekan
Simak! Berikut 10 Saham Top Gainers Pekan Ini
Superior! IHSG Sepekan Meroket 4,50 Persen
Berdampak Langsung ke Petani, HKTI Sambut Baik Penurunan Harga Pupuk
Indonesia Ingin Dapatkan Transfer Teknologi Bioetanol dari Brasil





