EmitenNews.com - Volta, menjadi penyedia motor listrik dan layanan ganti baterai di Bali. Itu menyusul teken nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali. Tahap awal, perusahaan patungan PT NFC Indonesia (NFCX), MCAS Group, dan SiCepat tersebut, menyerahkan 10 motor listrik ke perusahaan daerah, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bali.
Iwan Suryaputra, Direktur Utama Volta menyebut kerja sama itu, meliputi penyediaan motor listrik Volta, dukungan teknologi Internet-of-Things (IoT), dan penyediaan infrastruktur Layanan Ganti Baterai (SGB) di berbagai area Provinsi Bali. ”Ini kepercayaan luar biasa,” tutur Iwan.
Kehadiran motor listrik Volta, dan SGB di Bali tentu akan memberi kontribusi positif bagi kelangsungan hidup bumi, khususnya masyarakat lebih sehat, dan lingkungan minim polusi. Saat ini, populasi motor di Bali mencapai sekitar 4 juta unit. ”Kami harap kerja sama memberikan edukasi, dan meningkatkan kesadaran masyarakat Bali untuk mulai mengadopsi kendaraan listrik guna memajukan perekonomian nasional berbasis ramah lingkungan,” harap Nyoman Kami Artana, Direktur Utama Perusda Bali.
Nyoman mengaku langkah itu, sebagai dukungan bagi pembangunan berkelanjutan, dan menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada 2022 di Bali. Oleh Karena itu, Perusda Bali menunjukan kepedulian terhadap lingkungan dengan melakukan percepatan program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di jalan raya. ”Itu menjadi salah satu fokus utama pemerintah untuk memerangi tingkat polusi udara makin lama makin memburuk,” ucap Nyoman.
I Wayan Gde Samsi Gunarta, Kepala Dishub Provinsi Bali, menyambut dengan antusias. Kerja sama itu, langkah awal Provinsi Bali, sebagai wajah Indonesia, mendorong adopsi transportasi ramah lingkungan, termasuk motor listrik, dengan lebih intense. Mulai tempat-tempat pariwisata, guna mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, sesuai Pergub Bali No.45 tahun 2019,” tegas I Wayan.
Kolaborasi teknologi terbaru motor listrik Volta, dan SGB itu, merupakan inovasi terbaru untuk sumber tenaga kendaraan bermotor lebih ramah lingkungan. Itu diharap dapat mendorong tumbuh kembang ekosistem KBLBB di tanah air, khususnya Bali. (*)
Related News

Melejit 37,98 Persen, BNLI Sudahi 2024 dengan Laba Rp3,56 Triliun

Harga Susut, Dua Pentolan BMRI Serok 1,11 Juta Saham

Periksa! Ini 10 Saham Top Losers dalam Sepekan

Rugi Bengkak, JKSW 2024 Defisit Rp479,63 Miliar

Cek! Berikut 10 Saham Penghuni Top Gainers Pekan Ini

Bengkak 77 Persen, FASW 2024 Boncos Rp1,1 Triliun