EmitenNews.com - Sejalan pelaksanaan Kesepakatan Bersama (KB) Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia melanjutkan pembelian SBN di pasar perdana. Pembelian SBN dilakukan dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional serta pembiayaan penanganan kesehatan dan kemanusiaan guna penanganan dampak pandemi Covid-19.


Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan secara keseluruhan tahun 2022, hingga 21 Desember 2022, Bank Indonesia telah melakukan pembelian SBN sebesar Rp144,53 triliun yang terdiri dari pelaksaan KB I sebesar Rp49,11 triliun dan KB III sebesar Rp95,42 triliun.


"Sesuai KB III, Bank Indonesia juga masih akan melakukan pembelian SBN di pasar perdana sebesar Rp128,58 triliun untuk pendanaan anggaran kesehatan dan kemanusiaan dalam APBN 2022," paparnya dalam keterangan pers usai Rapat Dewan Gubernur BI, di Jakarta, Kamis (21/12).


Dalam keterangannya Perry menyampaikan likuiditas perbankan dan perekonomian masih memadai untuk mendorong peningkatan kredit/pembiayan dan pemulihan ekonomi lebih lanjut.


Pada November 2022, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi, mencapai 30,42%, sehingga mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit/pembiayaan bagi dunia usaha. "Hal ini sejalan dengan stance kebijakan likuiditas yang akomodatif oleh Bank Indonesia," jelasnya.


Likuiditas perekonomian juga tetap sejalan dengan kegiatan ekonomi, tercermin pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan luas (M2) yang tumbuh masing-masing sebesar 11,7% (yoy) dan 9,5% (yoy).(fj)