Sanurhasta Mitra (MINA) Minta Restu Right Issue Bulan Depan

Salah satu hotel di Bali yang dikelola MINA
EmitenNews.com - PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) menyampaikan bahwa berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan HMETD alias right issue sesuai dengan POJK PMHMETD sebanyak-banyaknya 3.281.250.000 saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Direktur MINA, Gunawan Angkawibawa, dalam keterangan resmi Rabu (12/2) menuturkan bahwa dana yang diperoleh dari hasil PMHMETD I atau Rights Issue tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya dalam rangka dan sehubungan dengan PMHMETD I, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan/atau penyertaan modal pada entitas anak yang dimiliki oleh Perseroan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang direncanakan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dan/atau mendukung kegiatan usaha.
Tujuan penambahan modal dengan memberikan HMETD di dalam PMHMETD I akan memberikan pengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi Perseroan. Tujuan dari PMHMETD I adalah pengembangan bisnis untuk mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, dan prospek usaha Perseroan dan entitas anak ke depan.
Dengan demikian, PMHMETD I dapat memberikan manfaat dan nilai tambah bagi Perseroan, para pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya," katanya dalam keterangan tetulisnya.
Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, Perseroan akan meminta persetujuan terlebih dahulu ke pemegang saham. Oleh karena itu, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 21 Maret 2025, Waktu : 10:00 WIB, dan Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak hadir dalam RUPS pada 26 Februari 2025.
Seperti diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) pernah menghentikan sementara perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk. (MINA) pada 10 Februari 2025 dalam rangka cooling down terkait kenaikan harga yang signifikan.
Sebelumnya Happy Hapsoro mengurangi porsi kepemilikan saham Sanurhasta Mitra (MINA). Sang pengendali itu, diketahui mendivestasi 46,82 juta saham perseroan. Transaksi jual suami Puan Maharani itu, terjadi dengan kisaran harga Rp80-88 per helai.
Pada 24 Januari 2025 melepas 1 juta helai Rp85 senilai Rp85 juta. Kemudian, pada 30 Januari 2025 lego 6,96 juta lembar Rp80,26 sebesar Rp559,04 juta. Lalu, pada 3 Februari 2025 divestasi 27,5 juta saham Rp80 sejumlah Rp2,2 miliar.
Dan, terakhir pada 4 Februari 2025 menjual 11,36 juta unit Rp88 sebesar Rp1 miliar. Dengan penuntasan transaksi itu, timbunan saham Hapsoro menjadi 329,14 juta eksemplar alias setara 5,015 persen. Menyusut sekitar 0,715 persen dari periode sebelum transaksi.
Related News

Melesat 178 Persen, ARTO Kuartal I-2025 Raup Laba Rp60,27 Miliar

RUPST Awal Pekan Depan, Saham Ini Bagikan Dividen, Minat?

Laba Bersih BTPN Syariah (BTPS) Tumbuh 18% di Kuartal I-2025

BNI Pimpin Kredit Rp1,84T Buat Bangun Pabrik Mobil Listrik VinFast

Ambles 95 Persen, Laba KKGI Sisa USD795 Ribu di Kuartal I-2025

MCOR Kuartal I-2025 Cetak Laba Naik, Padahal Pendapatan Merosot!