EmitenNews.com - PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) membukukan pendapatan sebesar Rp178 miliar pada semester I tahun 2024, meningkat 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp173 miliar. Direktur Utama SMIL, Hadi Suhermin, menilai kinerja perusahaan masih sesuai dengan target 2024.

"Perseroan mensyukuri kinerja sepanjang semester pertama tahun 2024 yang terus tumbuh. Meskipun terjadi penurunan profitabilitas, hal ini merupakan dampak langsung dari peningkatan biaya depresiasi akibat penambahan jumlah dan peremajaan unit, terutama untuk unit forklift listrik yang permintaannya terus tumbuh seiring kebutuhan akan penerapan ESG," ujar Hadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (5/8).

Hadi menambahkan bahwa langkah strategis ini diambil untuk memastikan ketersediaan unit sesuai permintaan pelanggan.

Pada awal semester kedua 2024, SMIL telah mendapatkan kontrak baru dari HM Sampoerna untuk penyewaan forklift dengan masa kontrak hingga Desember 2028. 

Melalui kontrak baru tersebut, Perseroan menyediakan lebih dari 50 unit forklift yang terdiri dari counter balance, reach truck single deep, dan double deep, serta 22 unit Material Handling Equipment (MHE) untuk mendukung kebutuhan operasional HM Sampoerna.

Pada sisi neraca, aset perusahaan per 30 Juni 2024 mencatat kenaikan sebesar 0,8 persen menjadi Rp884 miliar dibandingkan dengan Desember 2023 sebesar Rp877 miliar. Liabilitas per 30 Juni 2024 menurun signifikan sebesar 15,5 persen menjadi Rp160 miliar dari posisi per Desember 2023 sebesar Rp190 miliar, menunjukkan perbaikan dalam manajemen arus kas operasional dan penurunan hutang. Ekuitas Perseroan juga bertumbuh hingga Juni 2024 mencapai Rp723 miliar.

Direktur merangkap Sekretaris Perusahaan SMIL, Winston Suhermin, menyampaikan bahwa Perseroan tetap optimis mampu mempertahankan kinerja positif pada semester II-2024 dan mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2024.

"Kami menargetkan kenaikan sebesar 25 persen untuk penjualan kami menjadi sekitar Rp420 miliar, mengingat adanya pertumbuhan terhadap permintaan forklift, dengan estimasi pencapaian laba bersih sekitar Rp100 miliar. Pencapaian pada semester I-2024 telah menunjukkan perkembangan yang positif untuk pencapaian target tersebut," kata Winston.