Hadir Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Prof. Edward O.S. Hiariej, menerima penghargaan Bintang 5 Top Digital Awards 2022, sekaligus  mewakili Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly yang meraih penghargaan sebagai “TOP Leader on Digital Implementation 2022”. 

 

Selain itu beberapa perusahaan dan instansi lain juga meraih penghargaan level Bintang 5 (Sangat Baik). Di jajaran lembaga dan institusi pemerintah, di antaranya ada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Pemerintah Kabupaten Pasuruan, dan lainnya. 

 

Sedangkan dari korporasi termasuk pengembang solusi aplikasi bisnis (business software developer), para peraih Bintangnya antara  lain PT Deltadata Mandiri, PT Kideco Jaya Agung, ESTIM (software developer), PT Indonesia Indikator, PT Data Sinergitama Jaya (Elitery), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, Perumdam Air Minum Apa' Mening (Malinau-Kaltara), RSUD Dr Iskak Tulungangung  (Jatim), dan lainnya.

 

Dalam kesempatan ini juga dilakukan peluncuran MSI Institute oleh Madani Solusi Internasiojnal (MSI) Group yang bergerak di bidang konsultasi dan pelatihan untuk penguatan aspek pembelajaran bersama dalam kegiatan award-award yang diselenggarakan. Beberapa konsultasi dan pelatihan, terkait kegiatan penghargaan seperti TOP DIGITAL Awards, TOP CSR Awards, TOP GRC Awards, TOP BUMD Awards, TOP ESG Awards, TOP Human Capital Awards, siap diselenggarakan.

 

*Digitalisasi Kian Menguat*

Dalam keynote speech-nya Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA, selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional menyatakan terkait pentingnya transformasi digital, baik di sektor bisnis maupun pemerintahan.

 

“Saya kira tidak bisa kita pungkiri bahwasanya kita sudah sepenuhnya masuk ke era digital. Namun demikian semenjak kita melalui pandemi (Covid-19), kita merasakan dampak sepenuhnya dengan adanya keterbatasan kita bergerak, untuk bekerja, dan bertemu dengan yang lain (ternyata) banyak hal bisa disubstitusikan dengan digital,” kata Ilham.

 

Menurutnya, digitalisasi substansinya adalah teknologi yang diterapkan untuk memperbaiki modus dan proses kerja secara keseluruhan, baik dari segi biaya, kecepatan, dan juga kualitas.

 

“Saya kasih contoh, kita ini baru beralih dari analog TV ke digital, itu harapannya ke depan adalah signalnya tentu lebih bagus, kemudian kita juga bisa dapat lebih banyak channel, dan para pelanggan (pemirsa) dapat satu layanan yang jauh lebih baik daripada dengan analog. Jadi, dengan adanya teknologi digital kita mendapatkan satu kualitas layanan yang lebih baik,” ujarnya.