Bicara soal digitalisasi katanya, berarti juga akan menyinggung soal data dalam bentuk digital. “Kita mungkin sering mendengar semboyan yang mengatakan bahwa ‘data is the new oil’. Dalam hal ini, data akan punya nilai jika data tersebut berada dalam bentuk digital.”

 

“Makanya dengan digitalisasi itulah data punya potensi untuk bisa diolah dan bisa menjadi sesuatu yang punya nilai yang berlebih. Itu yang sebetulnya sama sama dengan minyak. Sehingga kalau kita produksi minyak itu dalam bentuk mentah dia tidak punya nilai, tetapi harus melalui proses untuk menjadi bahan bakar, plastic, menjadi pupuk, dan sebagainya,” sambungnya. 

 

Untuk mengolah data agar memiliki nilai seperti halnya minyak, Ilham juga menyinggung mengenai peran penting teknologi Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Machine Learning untuk mengetahui pola-pola yang ada pada data tersebut.

 

”Kadang kita sudah melihat polanya, Alhamdulillah, kita dengan cepat mengerti datanya, tapi kadang datanya terlihat sangat acak, sehingga kita memerlukan satu mesin untuk mengerti pola atau membuat pola terlebih dahulu, sehingga kita mengerti bagaimana kita harus menginterpretasikan data,” ujar Ilham.

 

*Temuan Penting*

Ketua Penyelenggara Top Digital Awards 2022 M. Lutfi Handayani, MM., MBA yang juga Pemred Majalah ItWorks mengatakan, TOP DIGITAL Awards diselenggarakan setiap tahun oleh majalah ItWorks dari MSI Group, dengan didukung oleh para Pakar dan Dewan Juri dari berbagai asosiasi TI, seperti MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), APKOMINDO (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia), FTII (Federasi Teknologi Informasi Indonesia) ASPILUKI (Asosiasi Piranti Lunak Indonesia), IDTUG (Indonesia Telecommunication User Group), dan LKN (Lembaga Kajian Nawacita).

 

Dikatakan,dari sejak tahun pertama penyelenggaraan, yakni tahun 2016, TOP DIGITAL Awards didesain sebagai ajang penghargaan yang sarat dengan aspek pembelajaran. Termasuk, pendirian MSI Institute sebagai wadah untuk memfasilitasi kegiatan konsultasi dan pelatihan, sekiranya diperlukan oleh para Peserta, untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanannya.

 

Adapun jumlah peserta tahun ini, sebanyak 183 Instansi pemerintahan dan korporasi bisnis. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu, sebanyak 172 peserta, atau  naik 6,5% dibanding tahun 2021 lalu.  Dan insya Allah, jumlah ini merupakan jumlah peserta yang terbesar dalam award-award TI / teknologi digital di Indonesia.

 

Selama proses presentasi dan wawancara penjurian berlangsung, Dewan Juri memperoleh beberapa temuan penting terkait implementasi solusi digital di perusahaan dan instansi pemerintahan. Di antaranya adalah: pertama, Pengukuran Dampak atau Manfaat dari Solusi Bisnisnya; kedua, Peningkatan Tata Kelola TI atau IT Governance; ketiga, Keamanan TI atau Cyber Security; keempat, Rating Kepuasan Pengguna Solusi; dan kelima, Digital Culture dan Literasi Digital.