EmitenNews.com - IHSG tertahan di level psikologis 7.000 bersamaan dengan net sell investor asing yang cukup signifikan pada perdagangan Rabu (15/6) kemarin. Support terdekat berada di 6.950 dengan potensi support berikutnya di 6.900 jika pelemahan berlanjut.
"Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh respon pelaku pasar terhadap hasil pertemuan the Fed (FOMC) pada Kamis (16/6) dini hari," prediksi analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.
Dari dalam negeri, IHSG dipengaruhi oleh penurunan surplus Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) ke USD2.9 miliar di Mei 2022 dari USD7.56 miliar di April 2022. Penurunan ini sejalan dengan perlambatan pertumbuhan nilai ekspor ke 27% yoy di Mei 2022 dari 47.76% di April 2022. Di sisi lain, nilai impor, terutama migas meningkat signifikan di Mei 2022.
"Data ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan tetap memperoleh dampak negatif dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global di tengah tingginya tekanan inflasi, meski ada keuntungan dari tingginya harga komoditas ekspor Indonesia," kata Valdy.
Dengan berbagai gambaran tersebut menurutnya beberapa saham dengan potensi rebound (teknikal) lanjutan dapat diperhatikan di perdagangan hari ini. Di antaranya SCMA, DMMX, PGAS, EXCL, TLKM, UNVR dan BUKA.(fj)
Related News
Danantara Akuisisi Hotel dan Real Estate, 2,5 Km dari Masjidil Haram
Awal Pekan Kurang Bersinar, IHSG Turun 0,13 Persen!
Beda Respons Asing Antara Saham dan Obligasi Setelah Keputusan The Fed
IHSG Sundul Level 8.709 pada Sesi I, Sektor Kesehatan Jadi Lokomotif
8 Tahun, Dana Haji Kelolaan BPKH Capai Rp179 Triliun
Industri Perkapalan Minta Dukungan Pembiayaan Jangka Panjang





