EmitenNews.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama lima tahun ke depan. Investasi di sektor maritim akan menjadi salah satu tulang punggung, dan memerlukan strategi yang kompetitif.

Dalam keterangannya Selasa (27/5/2025), Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu mengatakan, kontribusi sektor maritim untuk pertumbuhan ekonomi nasional dapat melalui pengelolaan logistik dan menjaga rantai pasok. Sebab, wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan membutuhkan akses logistik yang mudah, murah, dan efisien.

"Jadi, mengelola logistik dan rantai pasokan itu adalah kunci dari sukses investasi sukses di negara kita dan merealisasikan Indonesia Emas 2045. Investasi bermain peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jadi target kita akan tumbuh mencapai 8 persen," ujar Todotua Pasaribu dalam acara Indonesia Maritim Week 2025 di gedung JCC Senayan Jakarta, Senin (26/5/2025).

Lewat investasi, diyakini bukan hanya mendorong PDB Indonesia tetapi juga mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pada 5 tahun pertama Indonesia membutuhkan investasi sekitar USD850 miliar dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 15,67% per tahun.

"Setiap tahun ini akan tumbuh sesuai targetnya. Pada 2025 target investasi adalah Rp1.900 triliun. Jadi 2024 pemerintah membuat target untuk investasi Rp1.600 triliun dan kemudian kita akan mencapai pada titik Rp1.700 triliun untuk mencapai target yang ambisius ini," sebutnya.

Pemerintah akan fokus pada sejumlah investasi yang menjadi kunci pertumbuhan nasional. Di antaranya, energi terbarukan, hilirisasi, termasuk juga kelautan dan juga perikanan, sektor ketahanan pangan, industri semikonduktor, industri digital dan juga ekspor yang berdasarkan manufaktur, kelautan, kesehatan, kapital atau modal baru seperti IKN, dan juga pendidikan vokasional.

Investasi yang diharapkan melalui sektor kelautan dan juga perikanan USD15,3 miliar atau 2,5% dari seluruh investasi total Ini yang dibutuhkan dan direncanakan sampai 2040.

"Sangat menjanjikan dengan nilai saat ini mencapai USD269 miliar dan akan ditingkatkan mencapai USD419 miliar pada tahun 2030," tegasnya.

Asia Pasifik termasuk Indonesia mengkontribusikan hampir 50% dari nilai pasar. Perikanan adalah kontributor utama dari USD332 miliar diikuti oleh krustasia, molusca dan juga produk-produk lain.

"Peluang di industri maritim Indonesia sangat besar. Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia. Kita bersama dengan lebih dari 17 ribu pulau dan kita memiliki garis pantai mencapai 108 ribu kilometer," kata Todotua Pasaribu. ***