Sektor Otomotif Gerakkan Industri Baja, Karet, Plastik dan Logam

Menperin mengapresiasi pencapaian ekspor ke-3 juta unit kendaraan Toyota Group di Indonesia.(Foto: Istimewa)
EmitenNews.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, sektor otomotif memiliki efek berganda yang besar terhadap perekonomian nasional. Pada 2024, nilai tambah bruto industri kendaraan bermotor mencapai Rp180 triliun. Dengan backward linkage sebesar 2,07 dan forward linkage sebesar 2,4, industri ini diperkirakan memberikan dampak tambahan sebesar Rp804 triliun terhadap sektor hulu dan hilir.
“Industri otomotif bukan hanya memproduksi kendaraan, tetapi juga menggerakkan ekosistem industri pendukung seperti baja, karet, plastik, logam, hingga sektor transportasi dan logistik,” papar Menperin dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Menperin mengapresiasi pencapaian ekspor ke-3 juta unit kendaraan Toyota Group di Indonesia. Capaian tersebut menjadi bukti nyata ketangguhan sektor manufaktur Indonesia yang terus tumbuh dan berdaya saing di kancah global. Toyota Indonesia juga telah membina lebih dari 700 perusahaan pemasok dan menyerap lebih dari 360 ribu tenaga kerja. Ini adalah kontribusi luar biasa terhadap ekonomi nasional.
Menperin berharap Toyota Indonesia terus mendukung komitmen pemerintah dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan dan pengurangan emisi karbon. Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi bagian dari agenda besar transformasi industri menuju keberlanjutan.
“Keberhasilan ekspor tiga juta unit ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga momentum untuk mempercepat adopsi teknologi hijau di industri otomotif. Kita ingin Indonesia menjadi pemain utama kendaraan rendah emisi di Asia,” tegasnya.
Menperin juga menyampaikan apresiasi atas konsistensi dan kontribusi Toyota Indonesia yang telah mengekspor produk ke lebih dari 100 negara. “Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh pelaku industri untuk terus berinovasi, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah bagi bangsa,” ujarnya.(*)
Related News

Ditutup, ISEF Catat Transaksi Senilai Rp3,1 Triliun

IHSG Ditutup Turun 0,37 Persen, Saham Keuangan dan Properti Jadi Beban

Stop Impor Solar, Pemerintah Akan Terapkan Mandatori B50 di 2026

Pemerintah Sokong Beiken Energy Garap Coal to Chemical di Indonesia

IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Dua Emiten Prajogo Teraktif

Telkom Gelar Program Magang 6 Bulan Dengan Uang Saku UMP