Selisih Kurs, Laba Kobexindo (KOBX) Turun Jadi USD4,20 Juta di 2022
EmitenNews.com - PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) penyedia alat berat terintegrasi sepanjang tahun buku 2022 berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar USD168,52 juta tumbuh meyakinkan 41,23% secara year on year, di mana tahun lalu tercatat USD119,32 juta.
Laba sebelum pajak penghasilan dan laba bersih masih berada dalam teritori yang baik meski terjadi koreksi. Laba sebelum pajak 2022 sebesar USD 5,14 juta dibandingkan tahun lalu USD 13,78 juta dan laba bersih 2022 sebesar USD 4,20 juta dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu USD 13,55 juta.
Martio selaku Wakil Presiden Direktur KOBX dalam keterangan resmi Jumat (31/3) menyebutkan kinerja pendapatan yang positif tersebut tidak lepas dari kondisi volatilitas pasar komoditas baik tambang maupun perkebunan. Isu-isu geopolitik dan nilai tukar memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi global.
KOBEX merupakan distributor alat berat kenamaan, seperti di antaranya Doosan, TEREX, Mercedes Benz, Jungheinrich, Hako, dan Dynapac. Selain menjual unit alat berat, juga memiliki segmen bisnis penjualan suku cadang, jasa perbaikan, serta kontraktor pertambangan dan sewa (alat berat dan gedung). Segmen-segmen usaha yang dimiliki KOBEX menunjukan kinerja positif sepanjang 2022.
Segmen penjualan unit alat berat tercatat tumbuh 43,50% menjadi USD129,13 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD89,99 juta. Segmen ini membukukan kontribusi sebesar 76,63% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan. Kontribusi terbesar kedua disumbangkan oleh segmen penjualan suku cadang yang membukukan pendapatan sebesar USD19,28 juta, tumbuh 19,82% dibandingkan pencapaian tahun 2021 sebesar USD16,09 juta.
Segmen lainnya pun turut membukukan kinerja positif. Segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 75,41% menjadi USD13,51 juta dibandingkan tahun lalu sebesar USD7,7 juta.
Sedangkan segmen sewa (alat berat dan gedung) tercatat tumbuh 19,15% menjadi USD6,60 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar USD5,54 juta. Secara berturut-turut kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 8,02% dan 3,92% terhadap pendapatan konsolidasi Perseroan.
Kenaikan pendapatan sepanjang 2022 juga dibarengi oleh kenaikan beban pokok pendapatan. Dimana sepanjang 2022 tercatat sebesar US$ 137,97 juta, tumbuh 42,32% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar US$ 96,94 juta. Dengan demikian, laba bruto tercatat tumbuh 36,5%. Laba usaha tercatat US$5,60 juta, terkoreksi dari posisi sebelumnya US$16,41 juta.
Hal ini disebabkan oleh adanya kerugian kurs sebesar US$5,86 juta tahun 2022 dibandingkan dengan laba kurs US$176 ribu di tahun 2021. Sebagian besar rugi kurs 2022 ini adalah kerugian yang belum terealisasi (unrealized loss).
Related News
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya
RMK Energy (RMKE) Tingkatkan Volume Jasa dan Penjualan Batu Bara
Golden Eagle (SMMT) Targetkan Penjualan Rp561,3M Tahun Ini
BEI Buka Gembok Saham KLIN Setelah Tiga Pekan Kena Suspensi
Entitas Lautan Luas (LTLS) Raih Fasilitasi Pembiayaan Rp40M