EmitenNews.com - DCI Indonesia (DCII) per 30 Juni 2025 mengemas laba bersih Rp616,94 miliar. Meroket 105,99 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp299,49 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar emiten data center asuhan Toto Sugiri tersebut melejit menjadi Rp259 dari sebelumnya Rp126. 

Pendapatan Rp1,33 triliun, melejit 82,19 persen dari posisi sama tahun lalu Rp737,3 miliar. Beban pokok pendapatan Rp539,32 miliar, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya Rp318,23 miliar. Laba kotor tercatat Rp794,79 miliar, melesat 89,65 persen dari fase sama tahun lalu Rp419,07 miliar. 

Beban pemasaran Rp1,83 miliar, susut dari Rp1,87 miliar. Beban umum dan administrasi Rp50,49 miliar, bengkak dari Rp39,82 miliar. Pendapatan operasi lain Rp115 juta, turun dari Rp2,04 miliar. Beban operasi lain Rp965 juta, bengkak dari Rp765 juta. Laba usaha Rp741,61 miliar, melejit dari Rp378,66 miliar. 

Pendapatan keuangan Rp2,83 miliar, susut dari Rp5,82 miliar. Beban keuangan Rp42,76 miliar, bengkak dari Rp41,73 miliar. Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp701,68 miliar, melambung dari Rp342,74 miliar. Laba periode berjalan Rp616,95 miliar, naik dari Rp299,62 miliar. 

Total ekuitas Rp3,62 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp3 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp1,95 triliun, mengalami pembengkakan dari edisi akhir 2024 senilai Rp1,81 triliun. Total aset Rp5,57 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu Rp4,82 triliun. 

Di sisi lain, bursa efek indoensia membekukan perdagangan saham perseroan. Itu menyusul lonjakan di luar nalar. Sebulan terakhir, saham perseroan melangit 196.125 poin menjadi Rp346.725 per helai. Artinya, telah meroket 130,23 persen dari dari posisi Selasa, 24 Juni 2025 di level Rp150.600 per eksemplar. (*)