Semester I, Produksi Batubara Bukit Asam (PTBA) Naik 18% Jadi 18,8 Juta Ton
EmitenNews.com -PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam 6 bulan pertama tahun 2023, mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun. Sementara pendapatan sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Niko Chandra Corporate Secretary PTBA menjelaskan dari sisi aset perusahaan per 30 Juni 2023 sebesar Rp46,3 triliun. Untuk pencapaian laba bersih perseroan didukung oleh peningkatan kinerja operasional perseroan sepanjang semester I 2023.
"Total produksi batu bara PTBA pada semester I 2023 mencapai 18,8 juta ton atau tumbuh 18 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 15,9 juta ton," ujar Niko Chandra dalam keterangannya, Selasa (29/8).
Dijelaskan bahwa kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 19 persen menjadi 17,4 juta ton. Pada semester I 2023, perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 7,1 juta ton atau naik 37 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Untuk realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 57 persen," lanjutnya.
Berbagai hal yang menjadi tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Menurutnya harga batubara ICI-3 menurun sekitar 48 persen dari USD138,5 per ton pada Juni 2022 menjadi USD72,63 per ton pada Juni 2023.
Di sisi lain, Harga Pokok Penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan. Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja positif.
"Kami konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal," pungkasnya.
Related News
Raih Rp2,79 Triliun dari IPO, Super Bank Indonesia (SUPA) Naik Kelas
BRI (BBRI) akan Bagikan Dividen Interim Rp20,63 Triliun, Cek Jadwalnya
Damai, Emiten Underwear RICY Lolos dari Jerat PKPU
Saham Asuransi Ini Naik Tinggi 3 Bulan, Valuasinya Masih Murah
Pengendali SILO Serok 66,5 Juta Saham Senilai Rp159,6 Miliar
CBDK Dirikan Anak Usaha Baru di Kawasan PIK 2





