EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) siap menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2022. Saat ini, FLPP akan dikelola Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Komitmen itu, tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pengalihan pengelolaan dana FLPP telah diteken Bank BTN bersama 45 Bank penyalur FLPP lain, Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat, dan BP Tapera.
”Ini tonggak sejarah baru, dan menjadi momen baik pengalihan dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera. Kami siap menyalurkan FLPP kepada masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Semoga proses penyaluran FLPP lebih baik, efisien, efektif, dan sekaligus mendukung program pemerintah menurunkan angka backlog perumahan,” tutur Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, akhir pekan lalu.
Sesuai amanat amanat Undang-Undang Nomor 9 tahun 2020 tentang APBN 2021, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 dan PP Nomor 63 Tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah, BP Tapera akan bertindak sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) dalam menyalurkan dana FLPP pada 2022. Tahun ini, BP Tapera mematok penyaluran KPR Sejahtera FLPP Rp22 triliun atau setara 200 ribu unit rumah.
Bank BTN siap menjadi mitra BP Tapera mempercepat penyaluran KPR Sejahtera tahun depan. Bank BTN telah menyiapkan digital mortgage ecosystem untuk mendukung sektor properti, baik sisi supply maupun demand. Dengan harapan, kebutuhan masyarakat akan perumahan dapat dipenuhi. ”Dan, para stakeholder sektor properti dapat terakomodasi dalam menjalankan peran sisi supply,” imbuh Haru.
Setelah perpindahan pengelolaan dana FLPP kepada BP Tapera dipastikan menggunakan prinsip plug n play. Proses pengajuan, dan operasional pencairan menggunakan proses sudah ada. Jadi, calon debitur yang ingin mendapat KPR Sejahtera FLPP dapat mengisi data melalui aplikasi SiKasep. Kemudian BP Tapera akan memverifikasi data calon debitur tersebut.
Proses verifikasi meliputi penyesuaian data calon debitur dengan persyaratan penerima FLPP diatur peraturan perundangan berlaku. Kalau sesuai, bank akan memproses untuk melihat kelengkapan berkas administratif, kemampuan bayar, kesesuaian agunan, dan lain sebagainya.
Sinergi Bank BTN dan BP Tapera makin kuat karena sudah bekerja sama dalam program Pembiayaan Perumahan Tapera (Program Tapera). Program Tapera tersedia khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin memiliki rumah pertama.
Performa Bank BTN dalam menyalurkan FLPP pada 2021 terbilang sukses. Terbukti Bank BTN menyalurkan KPR Sejahtera FLPP 117.699 unit sebesar kredit Rp17,15 triliun. Angka itu, perolehan dari BTN konvensional 96.487 unit senilai Rp14,11 triliun, dan Unit Usaha Syariah 21.212 unit sejumlah Rp3,03 triliun. ”Dengan pencapaian itu, kami telah berkontribusi setidaknya 65 persen dari angka capaian penyaluran KPR Sejahtera FLPP nasional pada 2021 mencapai lebih dari 178 ribu unit,” tambah Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN, Hirwandi Gafar.
Tahun depan, dengan performa pencapaian tahun 2021, dan proyeksi pemulihan ekonomi terus membaik, Bank BTN mengajukan permintaan kuota FLPP kurang lebih 200 ribu unit. Angka itu, lebih tinggi dari tahun lalu. Maklum, tahun 2022, Bank BTN makin siap karena sudah banyak improvement dari business process telah dijalankan. ”Misalnya, sentralisasi lending process, dan commercial banking center. Selain itu, aplikasi KPR online kami makin mantap yaitu BTN Properti, inovasi produk, dan program KPR juga makin menarik,” ulas Hirwandi.
Bank BTN juga gencar berkolaborasi dengan developer untuk menciptakan sinergi pemasaran dengan mempertemukan supply dan demand melalui media marketing bersama ke berbagai instansi. Melakukan pemasaran kepada instansi memiliki potensi penyaluran pembiayaan perumahan. ”Kami membuka kerja sama dengan seluruh stakeholder properti untuk memperluas, dan memudahkan akses masyarakat mendapat pembiayaan perumahan,” ucap Hirwandi. (*)
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen