EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (23/12) masih minim sentimen positif. Para investor akan menunggu data ekonomi yaitu peredaran rupiah. IHSG hari ini akan bergerak bervariasi namun cenderung menguat dengan rentang support 6.500, dan resisten 6.580.


IHSG hari ini, belum akan mengalami trend bullish di tengah sentimen window dressing akhir tahun ini belum ada pergerakan khususnya investor asing masih mencatatkan penjualan. ”Saham-saham berpotensi naik pada perdagangan hari ini yaitu LSIP, DMMX, IDPR, MEDC, SAMF, UVCR, dan MASA,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas.


IHSG membentuk lower low pada perdagangan kemarin. IHSG gagal menembus ke atas MA 5, dan tertahan pada MA 20. Itu mencerminkan pesimisme para investor. Namun, menilik indikator stochastic, IHSG kurang lebih berada di area oversold, dan berhimpitnya kedua garis stochastic menunjukkan akan segera terbentuk golden cross diperkirakan mendorong IHSG untuk naik nantinya. 


IHSG diperdagangkan terkoreksi 0,38 persen menjadi 6.529,59. Aksi profit taking khususnya investor asing membuat IHSG terkapar. Koreksi IHSG itu, didorong sektor transportasi minus 1,38 persen, sektor properti tekor 0,90 persen, dan healthcare turun 0,88 persen. Investor asing mencatat net sell di pasar regular Rp207,04 miliar, dengan saham-saham paling banyak di distribusi BBRI, ADRO, dan ASII.


Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup kompak menguat. Wall Street melanjutkan reli setelah data ekonomi optimistis, perkembangan penanganan Omicron AS, dan data ekonomi AS menunjukkan kepercayaan konsumen meningkat pada December di atas konsensus. Itu menunjukkan ekonomi akan terus berkembang pada 2022.


Kemudian bursa Asia kompak dibuka naik. Nikkei Jepang surplus 0,49 persen, dan Kospi Korea Selatan (Korsel) menanjak 0,46 persen. Para investor Asia berharap kekhawatiran varian baru Covid-19 mereda, dan pemerintah China memerintahkan warga Kota Xi’an menetap di rumah menyusul peningkatan kasus Covid-19. Para investor akan menunggu pidato Bank Sentral Jepang. (*)