Skala ekonomi yang besar menunjukkan bahwa kue yang bisa dinikmati atau dimonetisasi masih tetap besar sehingga setiap pelanggan merupakan hal yang berharga.
“Namun dengan solusi kreatif tanpa bakar uang seperti melalui fitur Hemat. Ini memastikan kesinambungan perusahaan, solusi kreatif untuk pengguna dan menunjukkan komitmen GOTO untuk meningkatkan daya saing di mata investor. Ini jadi win-win solution.” Ujar Radit.
Untuk diketahui GOTO mencatatkan peningkatan pendapatan bersih hingga 102% secara tahunan menjadi Rp 6,9 triliun dan EBITDA yang disesuaikan meski masih membukukan kerugian, akan tetapi kerugiannya menurun drastic hingga 70% secara tahunan pada semester I-2023.
Related News

Laba Bank Permata (BNLI) Tergerus 2,27 Persen di Kuartal I-2025

Dividen Jumbo Cair Hari Ini, Saham BBRI Terbang

Kapok Tekor, Kuartal I-2025 Laba BANK Meroket 176 Persen

Bengkak 92 Persen, Grup Salim (FAST) 2024 Boncos Rp796,71 Miliar

Simak! Ini Jadwal Saham Bonus Mandala Finance (MFIN) Rp116,15 Miliar

Izin Investor, MEDC Buyback via Danareksa Rp408 Miliar