EmitenNews.com - Provident Investasi Bersama (PALM) akan menjajakan right issue Rp3,61 triliun. Itu dengan melepas 8.654.256.802 helai dengan harga pelaksanaan Rp418 per lembar. Pengeluaran saham anyar itu, dibalut nilai nominal Rp15. 

Saham baru tersebut menyapa pelaku pasar dengan rasio 301 banding 368. Artinya, setiap pemegang 301 saham lawas dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 18 Maret 2024 pukul 16.00 WIB berhak atas 368 HMETD. Di mana, setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru sesuai dengan harga pelaksanaan.

Melalui surat pernyataan pada 12 Januari 2024, PT Provident Capital Indonesia (PCI), sebagai pemegang saham pengendali perseroan dengan hak suara 45,80 persen, akan melaksanakan HMETD maksimal 2.839.727.794 helai alias 2,83 miliar lembar, dan mengalihkan sisa HMETD 1.740.456.307 lembar kepada Winato Kartono, dan Hardi Wijaya Liong.

Winato Kartono, sebagai pemegang saham pengendali perseroan, baik secara langsung dengan kepemilikan 5,00 persen maupun secara tidak langsung melalui PCI, menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 502.888.168 lembar, dan HMETD yang telah dialihkan kepadanya dari PCI 1.261.963.434 eksemplar.

Hardi Wijaya Liong, sebagai pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 3,75 persen, dan secara tidak langsung melalui PCI, akan melaksanakan seluruh HMETD sebanyak 377.166.126 lembar, dan HMETD yang telah dialihkan kepadanya dari PCI sebanyak 478.492.873 lembar. 

Kalau setelah alokasi masih tersisa saham baru tidak dilaksanakan dan/atau diambil bagian pemegang HMETD, sesuai perjanjian pembelian siaga pada 12 Januari 2024, Winato Kartono, dan Hardi Wijaya Liong sebagai para pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham baru masing-masing maksimal 3.291.638.206 lembar, dan 1.248.075.325 saham pada harga pelaksanaan.

Hasil dana right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi sebesar Rp3,61 triliun untuk penyertaan atas 3.612.480 saham baru terbitan PT Alam Permai (PT AP). Efeknya, perseroan memiliki 99,99 persen saham PT AP. Selanjutnya, dana tersebut oleh PT AP untuk melakukan pelunasan atas seluruh utang usaha Rp3,61 triliun kepada Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir. 

Tiga sosok itu, merupakan pemegang saham perseroan, yang timbul dari transaksi pembelian saham Merdeka Battery Materials (MBMA) pada 24 November 2023 dari Winato Kartono, Hardi Wijaya Liong, dan Garibaldi Thohir sebagai pihak penjual, dalam kegiatan pengembangan portofolio investasi perseroan. Lalu, sisa dana right issue untuk modal kerja dalam membiayai beban operasional, meliputi antara lain beban gaji dan jasa profesional, dan beban keuangan, dalam mendukung kegiatan usaha perseroan.

Aksi korporasi itu, dilakukan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan sehingga memberi nilai tambah untuk mendukung kinerja. Dana bersih hasil right issue setelah dikurangi biaya emisi antara lain untuk mengembangkan portofolio investasi dalam bentuk sebagai berikut.

Yaitu, pembelian saham atau efek bersifat ekuitas lainnya pada satu atau lebih perusahaan tercatat di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, dan/atau logistik, pembayaran utang dan/atau modal kerja, baik oleh perseroan dan/atau perusahaan anak. 

Jadwal right issue Provident Investasi menjadi sebagai berikut. Cum right pasar reguler dan negosiasi pada 14 Maret 2024. Ex right pasar reguler dan negosiasi pada 15 Maret 2024. Cum right pasar tunai pada 18 Maret 2024. Ex right pasar tunai pada 19 Maret 2024. Distribusi HMETD pada 19 Maret 2024.

Pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 20 Maret 2024. Periode perdagangan, dan pelaksanaan HMETD pada 20-28 Maret 2024. Akhir pembayaran pesanan efek tambahan pada 2 April 2024. Penyerahan efek pada 22 Maret 2024 hingga 2 April 2024. Penjatahan pada 3 April 2024. Dan, pengembalian uang pesanan pada 4 April 2024. (*)