Sinyal The Fed Naikkan Suku Bunga Lebih Cepat, Bawa Indeks Saham Asia ke Zona Merah
EmitenNews.com - Mayoritas indeks saham di Asia sore ini Kamis (25/11) ditutup turun setelah sejumlah rilis data ekonomi AS memicu ekspektasi bahwa bank sentral AS (Federal Reserve) akan menarik dukungan financial yang bernilai masif dan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari yang diantisipasi pasar.
Data Initial Jobless Claims memperlihatkan penurunan tajam dalam jumlah orang yang terkena PHK ke level terendah dalam 5 dekade, dibarengi dengan lonjakan pada pendapatan dan belanja konsumen.
"Ini bukan hanya memperkuat optimisme bahwa ekonomi berjalan di jalur cepat pemulihan ekonomi, tapi juga menambah tekanan bagi Federal Reserve untuk mencegah ekonomi AS dari kondisi yang terlalu panas," ulas analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Naskah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve (Fed Minute) pada bulan ini yang dirilis semalam memberi indikasi Federal Reserve siap menaikkan suku bunga acuan lebih cepat jika di perlukan untuk mendinginkan inflasi. Dalam pertemuan tersebut, para pejabat Federal Reserve mengatakan mereka tidak akan ragu-ragu merespon lonjakan inflasi
"Hal ini memicu rasa takut investor bahwa Federal Reserve dan bank sentral lain mungkin merasakan tekanan untuk menarik stimulus ekonomi yang selama ini telah menopang kenaikan harga saham," tambah Dustin.
Untuk kedua kalinya setelah pandemik Covid-19 pecah, bank sentral Korea Selatan, Bank Of Korea (BOK), hari ini menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1.0% dan merevisi ke atas proyeksi inflasi tahaun 2022 menjadi 2.0% dari sebelumnya 1.5%.
BOK diyakini akan melanjutkan siklus pengetatan kebijakan dengan suku bunga acuan berpotensi mencapai 1.5% pada akhir 2022, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan rumah tangga dalam melunasi beban utang mereka.
Sebelumnya, bank sentral Selandia Baru (RBNZ) pada hari Rabu menaikkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam 2 bulan terakhir.
Statistik
IHSG: 6,699.35 | +16.07 poin |(+0.24%)
Volume (Shares) : 26.0 Billion
Total Value (IDR) : 13.8 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,320.8 Trillion
Foreign Net BUY (RG): IDR 202.4 Trillion
Saham naik : 228
Saham turun : 278
Sektor Pendorong Indeks:
Transportasi & logistik : +49.55 poin
Infrastruktur : +10.73 poin
Perindustrian : +8.41 poin
Top Gainers:
DCII : 46,000| +3,000| +6.98%
BPII : 5,800| +600| +11.54%
SILO : 9,750| +550| +5.98%
ITMG : 21,550| +475| +2.25%
UNTR : 22,850| +400| +1.78%
Top Losers:
SCCO : 9,675| -725| -6.97%
BBHI : 6,550| -400| -5.76%
HRUM : 9,425| -375| -3.83%
PRDA : 8,000| -300| -3.61%
INTP : 11,050| -300| -2.64%.(fj)
Related News
Kapitalisasi Pasar dan Nilai Transaksi Harian Kompak Turun Pekan Ini
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45