EmitenNews.com - Dewi Shri Farmindo (DEWI) menyisakan dana initial public offering (IPO) Rp8,27 miliar. Dana segar itu dibiakkan di Bank CIMB Niaga (BNGA). Bersarang pada instrumen giro, dana tersebut dibanderol bunga atau bagi hasil 0,24 persen. 


Sementara itu, dana Rp42,58 miliar dari hasil IPO telah terserap. Yaitu tersalurkan untuk pembelian tanah Rp3,67 miliar alias 7,22 persen. Pembelian tanah non afiliasi Rp3,67 milia setara 6 persen, pembangunan fasilitas broiler komersial farm di atas tanah non afiliasi Rp2,02 miliar atau 3,99 persen.


Selanjutnya, untuk modal kerja perseroan Rp33,21 miliar alias 20,88 persen. Nah, untuk pembangunan fasilitas RPA di atas tanah afiliasi masih nihil serapan. Padahal, pembangunan fasilitas RPA itu dianggarkan sejumlah Rp6,5 miliar alias 10,17 persen. 


Sekadar informasi, pada 18 Juli 2022, Dewi Shri mengantongi Dana IPO sejumlah Rp70 miliar. Lalu, dikurangi biaya jasa penjaminan Rp700 juta, biaya jasa penyelenggaraan Rp2,56 miliar, biaya jasa penjualan Rp700 juta, biaya saja profesi penunjang pasar modal Rp1,69 miliar, biaya jasa lembaga penunjang pasar modal Rp300 juta, dan biaya jasa consultasi keuangan Rp13 miliar. 


Lalu, biaya lain-lain yang dapat diatribusikan langsung sebagai biaya emisi Rp107,48 juta. Nah, setelah dipreteli dengan sejumlah biaya segudang itu, Dewi Shri mendapat hasil bersih dana IPO sebesar Rp50,85 miliar. (*)