Soal Buy Back Rp1 Triliun, Mitratel (MTEL) Tegaskan Tidak Gunakan Dana Hasil IPO
EmitenNews.com — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) (MTEL) memastikan dana untuk aksi pembelian kembali saham atau buyback sebesar Rp1 triliun bukan berasal dari dana penawaran saham (IPO). Emiten infrastruktur telekomunikasi ini memastikan itu berasal dari dana perusahaan.
"Dana buyback tidak dari IPO, itu dari dana perusahaan," kata CEO Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam diskusi di Sleman, Yogyakarta, Jumat (10/6/2022).
Menurut dia, aksi perusahaan dalam melakukan buyback ini untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham serta memberikan sinyal positif seiring dengan prospek kinerja yang semakin membaik.
Hingga triwulan I-2022, Mitratel tercatat mempunyai 28.577 tower di seluruh Indonesia dengan penyewa sebanyak 43.101 serta kabel serat optik sepanjang 2.117 kilometer.
"Saat ini, sebanyak lebih dari 25 persen tower di Indonesia milik Mitratel. Kami siap menjadi market leader di Indonesia dan Asia Tenggara," katanya.
Theodorus memastikan Mitratel akan terus mengembangkan bisnis utilitas tower tersebut seiring dengan pemanfaatan 4G yang makin meluas serta penggunaan teknologi digital di lingkungan.
Tak Ganggu Kondisi Keuangan, Ia pun meyakini aksi buyback mulai 2 Juni hingga 2 September 2022 tidak akan mengganggu kondisi keuangan perusahaan, seiring dengan potensi besar Mitratel dalam sektor telekomunikasi.
Mitratel tercatat meraih laba bersih sebesar Rp459 miliar pada kuartal I-2022, tumbuh 34 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya Rp343 miliar.
Pertumbuhan laba perusahaan terkontribusi oleh meningkatnya pendapatan konsolidasi Mitratel sebanyak 21,5 persen (yoy) menjadi Rp1,87 triliun per Maret 2022 dan pendapatan tumbuh 21,5 persen dari Rp1,54 triliun pada posisi Maret 2021.
Related News
KDTN Guyur Dividen hingga Siapkan Strategi Bisnis Jitu di 2024
Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Para Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Indospring (INDS) MInta Restu Stock Split Saham 1:10
Ambles 35,8 Persen, Laba Indocement (INTP) Tersisa Rp238M di Kuartal I
Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
PGN (PGAS) Sebut Suplai Gas Bumi ke Freeport Smelter Tembaga