Sony Rilis Alpha 9 III & Large-Aperture Telephoto Prime Lens G Master FE 300mm F2.8 GM OSS
Kiri - kanan 1. Hatanaka Takeshi - Head of Product Marketing PT Sony Indonesia 2. Satoshi Shimada - Marketing Director PT Sony Indonesia 3. Yoshiyuki Fujioka - President Director PT Sony Indonesia 4. Abi setia ramadhan - Digital Imaging Produk Marketing PT Sony Indonesia. dok. ist.
Alpha 9 III dilengkapi dengan global shutter full-frame stacked CMOS image sensor yang baru dikembangkan pertama kali di dunia1 dengan sekitar 24,6 megapiksel efektif, memori internal, dan dipadukan dengan mesin pemrosesan gambar terbaru BIONZ XR®. Kamera ini menghasilkan Continuous Shooting Speed tanpa blackout dengan pelacakan AF/AE hingga sekitar 120 frames per detik.
Alpha 9 III dilengkapi high-density focal plane phase-detection AF. Unit pemrosesan AI yang telah didesain menggunakan Real-time Recognition AF (autofocus) untuk mengenali berbagai macam subjek dengan presisi tinggi.
Dimungkinkan memotret pemandangan yang sulit ditangkap secara kasat mata
Dengan memadukan performa berkecepatan tinggi hingga 120 frames per detik dengan performa pengenalan subjek yang sangat akurat, maka dimungkinkan untuk memotret pemandangan dan momen yang menentukan, yang sebelumnya sulit ditangkap secara kasat mata.
Unit pemrosesan AI pada Alpha 9 III mendukung fotografi dan videografi dengan pengenalan bentuk dan gerakan subjek yang akurat, memberikan peningkatan signifikan dalam performa pengenalan mata manusia dengan Real-time Recognition AF dan Real-time Tracking yang secara otomatis mengenali, melacak, dan memfokuskan pada mata subjek tertentu. Alpha 9 III dilengkapi dengan 8,0 stop optical 5-axis in-body image stabilization, sehingga memungkinkan rendering gambar berkualitas tinggi.
Kecepatan shutter dibebaskan dari keterbatasan mechanical shutter image sensors konvensional dan mencapai kecepatan shutter maksimum 1/80000 detik (1/16000 detik selama pemotretan beruntun), sehingga memungkinkan untuk memotret pada kecepatan tinggi tanpa distorsi apa pun.
Apabila Sony flash yang kompatibel dipasangkan, seperti HVL-F60RM2 dan HVL-F46RM (dijual terpisah), maka dimungkinkan untuk menyingkronkan flash dan mengambil gambar pada semua kecepatan shutter hingga 1/80000 detik8.
Sebelumnya, jika pengguna melepaskan shutter pada kecepatan yang lebih cepat daripada kecepatan sinkronisasi flash, jumlah cahaya akan menurun secara tajam, tetapi dengan fungsi sinkronisasi flash kecepatan penuh, sekarang memungkinkan untuk memotret pemandangan yang tidak dapat dengan mudah ditangkap dengan teknologi konvensional.
Selain itu, apabila memotret gambar diam atau film di bawah pencahayaan LED, fungsi High-Frequency Flicker dapat secara signifikan mengurangi masalah flicker frekuensi tinggi dengan memungkinkan kecepatan shutter disesuaikan secara halus agar sesuai dengan frekuensi kerlipan sewaktu melihat monitor.
Related News
Menhub Usulkan Pembayaran THR Lebaran 2025 Lebih Awal
Libur Panjang Isra' Mi'raj dan Imlek, Pengguna Whoosh Naik 24 Persen
Ini Rincian Stimulus Ekonomi Rp36,8 Triliun, Kompensasi PPN 12 Persen
Kerjasama Sama Energi dengan India Dukung Target Swasembada Nasional
Pengelola Gerai Gokana ( ENAK) Bikin Kejutan Lagi
Cek! 10 Saham Penghuni Top Gainers Dalam Sepekan