Sore Ini Presiden Tutup Perdagangan BEI 2021, Jokowi Effect Masih Mujarab?

EmitenNews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2021 pada Kamis, 30 Desember 2021. Seremoni penutupan perdagangan 2021 digelar pada pukul 14.30-15.30 WIB. Masih adakah tuah, dan sisa-sisa Jokowi Effect?
Pelaku pasar tentu berharap kombinasi Jokowi Effect, dan Window Dressing muncul diujung sesi perdagangan. Menjadi dewa penyelamat, dan penyeimbang sentimen negatif efek Omicron.
Sebelum seremoni penutupan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso akan menyampaikan laporan pukul 14.38-14.48 WIB. Kemudian, dilanjut laporan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Nah, untuk pembukaan perdagangan BEI Tahun 2022 dilakukan pada Senin, 3 Januari 2022. Pembukaan perdagangan BEI diresmikan Wakil Presiden K.H Ma’ruf Amin. Sepanjang 2021, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh positif. Hingga penutupan perdagangan Rabu, 29 Desember 2021, IHSG naik 10,40 persen ke posisi 6.600,68.
Pada 2021, IHSG sempat sentuh rekor tertinggi baru. IHSG menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada posisi 6.723,38 pada 22 November 2021. Hingga penutupan perdagangan, Rabu pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp38,27 triliun.
Jumlah investor per November 2021 meningkat mencapai 7,15 juta. Bertambah 84,28 persen dari periode 2020 sebanyak 3,88 juta investor. Investor reksa dana mencapai 6,50 juta dari periode 2020 sebesar 3,17 juta. Investor C-BEST tercatat 3,31 juta, naik 95,49 persen dari periode 2020 sebesar 1,69 juta. Jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) mencapai 602.753 hingga dari edisi 2020 sebesar 460.372. (*)
Related News

LPS Punya Rp255 Triliun untuk Jamin Simpanan Nasabah

Dalam Setahun OJK Cabut 21 Izin Usaha BPR, Mari Cek Daftarnya

LPS Turunkan Bunga Penjaminan 25 Basis Poin untuk Periode Mei 2025

Dorong Penyaluran Kredit, BI Tambah Guyuran Likuiditas Bank Rp80T

Bos BEI Ungkap Kaji Buka Sesi 3 Perdagangan Saham

Kemenperin Dukung BC Perketat Pengawasan di Pusat Logistik Berikat