EmitenNews.com - Surya Semesta Internusa (SSIA) mengeksekusi transaksi jumbo. Itu dilakukan dengan melakukan inbreng saham, dan tanah senilai Rp1,66 triliun. Transaksi untuk penguatan segmen perhotelan itu, telah dipatenkan pada 1 December 2025. 

Inbreng saham milik perseroan di Sitiagung Makmur (SAM), Surya Internusa Hotels (SIH), dan Surya Semesta Realti (SSR) kepada Suryalaya Anindita International (SAI). Kemudian, mengalihkan saham TCP Internusa (TCP) dalam SAM kepada SAI. Kemudian inbreng tanah milik TCP kepada SAI, lalu SAI melakukan pembayaran dengan pengeluaran saham baru.

Nilai inbreng saham oleh SAM 493.199.999 helai alias 493,19 juta lembar senilai Rp366,93 miliar, SIH 823.329 lembar sebesar Rp379,05 miliar, dan SSR 85.419.200 saham Rp117,66 miliar. Kemudian, SAI membayar dengan cara mengeluarkan saham baru 17.102 lembar. Selanjutnya, nilai inbreng tanah Rp803,55 miliar. 

Transaksi itu, dijalankan untuk melakukan konsolidasi internal atas unit-unit perhotelan perseroan. Dengan konsolidasi itu, kinerja unit perhotelan dapat dipantau secara terpadu melalui laporan konsolidasi SAI. Pemantauan kinerja lebih terfokus diharapkan akan dapat mengoptimalkan penggunaan aset-aset perhotelan, dan mendukung pertumbuhan pendapatan Perseroan secara konsolidasian di masa depan.

Dengan begitu, dapat meningkatkan imbal hasil investasi bagi seluruh pemegang saham, dan pemangku kepentingan. Transaksi itu, merupakan langkah strategis untuk mencapai efisiensi dalam proses pengambilan keputusan, dan efektivitas kendali atas kegiatan operasional. Itu diwujudkan melalui pembentukan pola organisasi, dan kepemilikan lebih terstruktur, dengan harapan memberi dampak positif bagi perseroan.

Melalui penggabungan portofolio produk dan aset-aset perhotelan bergerak bidang usaha sejenis, perseroan berharap dapat memperoleh sinergi dalam pengembangan usaha perhotelan guna memanfaatkan prospek pertumbuhan industri perhotelan. Aset  dikonsolidasi mencakup seluruh hotel milik perseroan saat ini, dan beberapa lahan (land bank) direncanakan untuk dikembangkan sebagai hotel atau fasilitas penunjang bisnis hotel di masa mendatang. 

Pasca-penggabungan, aset SAI akan bertambah seiring dengan peningkatan ekuitas. Peningkatan aset ini akan mendukung perseroan dalam pencarian pembiayaan untuk unit perhotelan, sejalan dengan strategi pengembangan usaha di masa depan. Karena saat ini, perseroan lebih dikenal sebagai perusahaan konstruksi dan kawasan industri, sementara unit perhotelan masih belum terpublikasi secara luas. (*)