Stabil, Capital Fixed Income Tumbuh 6,1 Persen
ilustrasi Capital Fixed Income fund. Dok/Istimewa
EmitenNews.com - Investor perlu produk stabil di tengah ketidakpastian, dan fluktuasi pasar keuangan. Itu penting dalam menyeimbangkan portofolio investasi. Capital Fixed Income Fund, sebuah reksa dana pendapatan tetap super app Bareksa, dapat menjadi solusi untuk stabilitas tanpa mengorbankan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Reksa dana kelolaan Capital Asset Management itu, menaruh alokasi dana ke instrumen pasar uang dan obligasi dengan tingkat risiko terkelola. Kondisi itu, membuat Capital Fixed Income menjadi pilihan menarik bagi investor menginginkan stabilitas portofolio.
Tidak hanya itu, sebagai sebuah produk reksa dana, Capital Fixed Income Fund melakukan diversifikasi ke berbagai instrumen obligasi, dan pasar uang. Ini membantu mengurangi risiko spesifik berhubungan dengan satu jenis investasi atau penerbit obligasi tertentu, pada akhirnya meningkatkan stabilitas portofolio investor secara keseluruhan.
Satu tahun terakhir, reksa dana pendapatan tetap ini mencatat pertumbuhan nilai aktiva bersih (return) 6,10 persen per 5 Februari 2024. Itu menjadi salah satu tertinggi produk sekelas super app Bareksa. Kinerja ini lebih baik dari rata-rata reksa dana sejenis diukur Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Bareksa hanya naik 2,95 persen setahun.
Apa yang menopang kinerja Capital Fixed Income Fund? Mayoritas portofolionya obligasi korporasi dengan peringkat layak investasi. Sehingga, pendapatan diterima dari kupon obligasi secara teratur memberikan aliran kas dapat diandalkan, bahkan di tengah ketidakpastian pasar.
Kebijakan investasi reksa dana ini mayoritas (80-100 persen) pada obligasi, sementara aset pasar uang, dan lainnya sekitar 0-20 persen. Secara rinci, berdasar keterangan (FFS) Reksa Dana Capital Fixed Income Fund, berikut daftar 10 aset terbesar (top holdings) per Januari 2023.
Obligasi Berkelanjutan III Global Mediacom Thp I Thn 2022 seri C, Obligasi Subordinasi Bank Capital III Tahun 2017, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Sumut Tahap I Tahun 2018, Obligasi Negara seri PBS036, Deposito Allo Bank, Obligasi Berkelanjutan III MNC Kapital Indonesia Thp II Thn 2023 seri B.
Lalu, Obligasi Subordinasi Bkljt II Bank Victoria Thp I Thn 2019, Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Thp V Thn 2022, Deposito Bank J Trust Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Thp III Thn 2023 seri B.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,05 persen sepanjang 2023, lebih tinggi dari perkiraan pasar 5,03 persen. Per Januari 2024, inflasi 2,57 persen sesuai target BI 1,5-3,5 persen.
Kedua data tersebut menunjukkan ekonomi dapat tumbuh dengan baik tanpa menyebabkan inflasi naik tidak terkendali sehingga mendukung pemangkasan suku bunga Rupiah pada tahun ini. Apalagi, Bank Sentral Amerika Serikat akan memangkas suku bunga acuan kemungkinan pada kuartal kedua 2024.
Kebijakan itu, akan membawa dampak positif pada harga obligasi. Menilik potensi pasar obligasi dan pengelolaan aset investasinya, Capital Fixed Income Fund dapat menjadi pilihan investor dalam menjaga stabilitas portofolio. Capital Fixed Income Fund hadir sebagai produk eksklusif super app investasi Bareksa, dan dapat dibeli dengan modal mulai Rp100 ribu. (*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha