Strategi Investasi Saham 2026, Sudah Saatnya Bermain Aman
Ilustrasi foto. Sumber foto: Canva.com.
Sementara itu sebagian kalangan justru berpandangan sebaliknya. Euforia sekaligus anomali kenaikan pasar saham yang terjadi saat ini justru dipandang sebagai sinyal kuat untuk semakin waspada terhadap potensi penurunan yang bisa terjadi kapan saja.
Mana yang akan menjadi kenyataan? Tentu masih menjadi misteri. Kita tak pernah tahu apa yang bakalan terjadi pada tahun 2026. Mungkin saja pasar saham akan turun seperti diramalkan sebagian analis atau sebaliknya malah akan terus melanjutkan trend kenaikan karena sentimen january effect, libur lebaran, musim dividen, dan sebagainya.
Pilihan bermain aman
Pada akhirnya, semua keputusan akan berpulang pada masing-masing investor. Setiap orang bebas menentukan pilihannya sendiri bergantung pada keyakinannya. Sebab pada akhirnya, setiap konsekuensi, untung atau rugi tetap harus ditanggung masing-masing.
Mereka yang percaya bahwa pesta kenaikan pasar saham ini masih belum berakhir atau bahkan baru saja dimulai, mungkin akan semakin optimistis sekaligus agresif untuk mendorong modal yang dimilikinya.
Mungkin saja sebagian dari mereka yang optimistis pun sebenarnya sudah melihat dan menyadari anomali kenaikan pasar saham saat ini, namun masih yakin sekaligus berharap bisa menikmati cuan sebelum pesta benar-benar berakhir. Sekali lagi, pemikiran dan pilihan semacam ini sah-sah saja.
Meskipun tentu saja, selalu ada opsi lain yang barangkali layak dipertimbangkan. Fakta yang jelas terjadi saat ini jelas tak bisa dinafikan begitu saja; ketidakpastian ekonomi masih menyelimuti, pelemahan nilai mata uang rupiah, daya beli yang masih lemah, dan faktor-faktor negatif lainnya.
Salah satu indikasi yang kuat menggambarkan situasi saat ini adalah harga beli aset Emas yang disebut sebagai safe haven alias alat lindung nilai, terus mencatatkan rekor harga tertinggi. Kita tentu sudah paham, aset tersebut memang selalu jadi incaran dan rebutan orang-orang saat situasi penuh ketidakpastian.
Pada kondisi demikian dan ditambah lagi anomali kenaikan harga saham, opsi strategi berinvestasi saham yang lebih aman barangkali bisa menjadi pilihan. Beberapa media besar yang concern dengan topik investasi khususnya saham juga sudah mengangkat tema dengan pesan sangat jelas: investor saham harus bersiap-siap dan segera melakukan rotasi strategi investasinya.
Salah satu opsi bermain aman yang dimaksud misalnya mulai melirik bahkan mengoleksi saham-saham bluechip. Dalam kondisi ketidakpastian saat ini, pilihan tersebut terasa masuk akal. Selain saat ini mayoritas saham-saham tersebut masih diperdagangkan pada harga yang cukup murah artinya kita masih bisa membeli di harga diskon, juga ada potensi imbal hasil berupa yield dividen yang cukup menggiurkan.
Pilihan bermain aman saat mengarungi pasar saham 2026 ini juga bisa sebagai langkah antisipasi bagi para investor. Jangan sampai kita menjadi investor saham ibarat tamu yang terlambat datang ke suatu pesta. Kita mengira pesta masih akan berlangsung cukup lama atau bahkan baru dimulai, padahal faktanya itu semua sudah berakhir dan kita hanya akan kebagian “cuci piringnya”.
Namun sekali lagi, semua pilihan berikut konsekuensinya ada di tangan masing-masing.
Related News
Optimisme Tanpa Data, Penyakit Klasik Investor Impulsif di Pasar Saham
Mekanisme Suspensi Saham Sudah Saatnya Dihapus dari Bursa
Meneropong Risiko Saham Pasca-IPO
Outlook Masa Depan Bisnis Pertanian
Tantangan Inovasi Properti Indonesia 2026
Menakar Rencana Penghapusan Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 1





