Suami Puan Serok 757,31 Juta Saham BUVA Harga Murah, Simak Tujuannya

Tampak seorang pengunjung tengah menikmati fasilitas Villa Ubud. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro menambah timbunan saham Bukit Uluwatu (BUVA). Suami ketua DPR RI Puan Maharani itu, diketahui menyerap 757.314.360 alias 757,31 juta saham perseroan. Transaksi pembelian menantu mantan presiden Megawati itu, telah dipatenkan pada 29 Juli 2025.
Transaksi pembelian terjadi dengan harga pelaksanaan Rp40 per helai. Harga itu lebih rendah sekitar 154 poin alias setara 79,38 persen dari harga penutupan saham perseroan pada 29 Juli 2025 di level Rp194. Dengan harga diskon itu, Hapsoro cukup merogoh dana Rp30,29 miliar.
Dengan demikian, timbunan saham Bukit Uluwatu dalam genggaman Hapsoro langsung melejit. Yaitu, bertambah 3,68 persen menjadi 1,62 miliar eksemplar setara 7,91 persen. Naik signifikan dari sebelum transaksi dengan koleksi 871,69 juta helai alias 4,23 persen.
Saat bersamaan, Nusantara Utama Investama ikut mengemas 1,13 miliar lembar. Dengan harga Rp40 per helai, Nusantara Utama dipaksa merogoh kocek senilai Rp45,43 miliar. Efeknya, tabungan saham Nusantara Utama menjadi 13,79 miliar helai alias 67,02 persen.
Menanjak 5,52 persen dari episode sebelum transaksi dengan tabulasi 12,66 miliar lembar selevel 61,5 persen. Kedua pengendali perseroan itu, rupanya menampung 1,89 miliar saham yang dilepas Mitra Sawit Baru. Dengan aksi itu, Mitra Sawit mendulang Rp75,73 miliar.
Sebagai konsekuensi, Mitra Sawit tidak lagi mengempit saham perseroan. ”Transaksi bertujuan untuk penyelarasan portofolio dan pembelian dalam jumlah besar sesuai dengan kesepakatan jual beli para pihak,” tegas Hapsoro. (*)
Related News

SimInvest Luncurkan Kompetisi Trading, Prizepool hingga Rp1,8 Miliar

Permen YUPI Raih Laba Minimalis di Semester I-2025

Emiten Prajogo (CUAN) Ungkap Aksi Baru di Singapura

Drop 14,4%! Laba CMNP Sisa Rp472,4M di Semester I-2025

Direktur SSIA Lepas Saham Harga Premium

LABS Cetak Lonjakan Laba 299% di Juni 2025