Sudah Melonjak 347 Persen, BEI Tentukan Saham PICO Masuk Radar UMA
EmitenNews.com—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO). Pasalnya saham PICO terjadi peningkatan yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/ UMA).
Sebagai gambaran informasi, saham PICO pada 1 Juli 202 masih di level Rp94 per lembar dan pada penutupan kemarin, Senin 26 September sudah di level Rp456 per lembar atau melonjak 347,06 persen setara 354 poin dalam kurun waktu tidak sampai 2 bulan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan mengatakan bahwa meski terjadi UMA, namun tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.
"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham PICO tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata Lidia dalam keterbukaan informasi publik BEI, Senin (26/9).
Pagi ini saham PICO dibuka sempat menguat ke 474, lalu melemah 28 poin atau 6,14 persen per lembar dari sesi penutupan kemarin di level Rp456 per lembar yang menandakan ARB. Dalam seminggu terakhir, harga saham PICO berfluktuasi dengan nilai terendah Rp358 per lembar dan tertinggi Rp456 per lembar atau terjadi peningkatan sekitar 21,93 persen.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 September 2022 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (”Bursa”) terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.
Dengan pengumuman bursa terkait UMA ini, Lidia berharap para investor untuk selalu memperhatikan jawaban perseroan atas permintaan konfirmasi Bursa. Pemegang saham atau investor diharapkan untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasinya. Selain itu juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS .
"Investor juga perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," pungkas dia.
Related News
OJK Awasi Ketat Pinjol KoinP2P, Ini Alasannya
Pendapatan dan Laba JSPT Kompak Menguat per September 2024
IDX Gelar Ring the Bell for Climate & Closing Ceremony
IHSG Turun Tipis di Sesi I, ISAT, TLKM, ESSA Top Losers LQ45
Hasil Survei, BI Tangkap Sinyal Penghasilan Warga Bali Tumbuh Positif
BEI Pangkas Syarat NAB Pencatatan Reksa Dana Jadi Rp1M, Ini Tujuannya