EmitenNews.com - Hidup ini dipenuhi kejutan yang tak terduga terkait pengeluaran uang. Beberapa contoh seperti pencuri mengambil kaca spion, rice cooker mendadak rusak, dan hingga orang tua jatuh sakit. Ketika Kawan EmiteNews hidup dari gaji ke gaji tanpa tabungan, sulit rasanya keluar dari bayangan krisis. Terkadang masalah kecil menjadi besar karena kita tidak mempersiapkan antisipasi terkait masalah tersebut. Untuk itu sebagian besar pakar keuangan pribadi setuju tentang hal pertama yang harus dilakukan setelah memenuhi kebutuhan dasar, yaitu membentuk dana darurat.

Apa itu Dana Darurat?


Dana darurat adalah potongan yang disisihkan secara khusus untuk hal-hal tak terduga yang dilemparkan oleh kehidupan kepada kita. Dana darurat tidak digunakan untuk membeli mobil baru, tidak digunakan untuk jalan-jalan ke Raja Ampat maupun Temajuk, dan tidak digunakan untuk membenahi rumah. Tabungan ini digunakan sesuai dengan namanya, saat situasi darurat seperti kecelakaan dan/atau kehilangan pekerjaan seperti kejadian yang menimpa kita semua satu tahun lalu.


Terlepas dari keyakinan orang tentang perlu tidaknya dana darurat, dana ini adalah salah satu bentuk asuransi yang kita kelola sendiri. Tabungan ini adalah cara untuk melindungi kita dan keluarga dari kejadian acak yang tidak menyenangkan seperti pandemi covid-19.


 Penghematan dalam Dana Darurat


1. Hitung pengeluaran bulanan
Apa yang dapat dengan mudah dipotong dan apa yang perlu dibayar apa pun yang terjadi?


2. Pertimbangkan skenario kasus terburuk
Apa yang Kawan EmiteNews perlukan untuk menghadapi krisis yang sebenarnya? Simpan untuk itu.


3. Tetapkan target tabungan
Setelah mengetahui berapa banyak dana yang diperlukan untuk tetap bertahan, Kawan EmiteNews dapat mulai menabung setiap bulan. Bahkan jika memulai dari yang kecil, tidak apa-apa. Yang terpenting adalah memulai.


Berapa Banyak Uang dalam Tabungan Dana Darurat


Meskipun pakar keuangan pribadi setuju dana darurat diperlukan, tidak ada konsensus tentang seberapa banyak dana dararut. Berikut ini beberapa rekomendasi:


a. Dalam The Six-Day Financial Makeover, Robert Pagliarini menulis:

“Cadangan darurat Anda adalah bantalan finansial jika terjadi kesalahan dan kehilangan pekerjaan/membutuhkan akses uang dengan cepat. Cadangan darurat Anda harus terdiri dari uang tunai setidaknya selama tiga bulan. Setelah Anda menabung cukup banyak untuk bantalan, Anda dapat [melanjutkan] ke tujuan lain”.


b. Joe Dominguez dan Vicki Robin merekomendasikan biaya hidup selama enam bulan, tetapi dilakukan setelah Kawan EmiteNews mencapai kemandirian finansial. Sebelumnya, Dominguez dan Robin ingin kita menggunakan uang untuk pengurangan hutang dan pembangunan kekayaan terlebih dahulu. (Your money or Your Life).


c. J.D. Roth merekomendasikan untuk mulai dari yang kecil. Sisihkan 60 ribu - 1,5 juta rupiah dalam satu bulan. Seiring waktu, bekerjalah untuk membangun tabungan ini hingga memiliki 6 – 15 juta rupiah untuk bencana. (Get Rich Slowly*).


*menggunakan skala perbandingan 5:1 UMR Amerika Serikat dan UMR Jakarta per tahun. UMR AS = Rp. 226.200.000,00 per tahun sementara UMR Jakarta = Rp. 47.280.000,00 per tahun.


Ayo mulai menabung dana darurat. Pada akhirnya, kita akan tidur lebih nyenyak jika memiliki enam hingga dua belas bulan biaya hidup. (LW)