EmitenNews.com - PT Blue Bird (BIRD) sukses mengurangi hingga 27 ribu ton emisi dalam operasional armada taksi perseroan. Pengurangan emisi tersebut dari taksi listrik, taksi CNG alias Compressed Natural Gas atau bahan bakar gas, dan penggunaan panel surya.

Lebih rinci, taksi listrik menyumbang pengurangan emisi 2.600 ton, kemudian taksi CNG mengurangi hingga 24.800 ton, dan panel surya mengurangi hingga 48,3 ton emisi. 

Direktur Utama Bluebird, Adrianto Djokosoetono, mengatakan akan mengembangkan armada taksi CNG atau bahan bakar gas tahun ini untuk memangkas lebih banyak emisi karbon. "CNG kita agresif karena bisa memangkas 40 persen emisi karbon. Gas buang memang masih ada, tetapi bisa dikurangi," kata dia.

Selain itu, taksi CNG juga lebih menguntungkan karena konversi dari mobil berbahan bakar minyak ke CNG lebih murah dan biaya operasional juga lebih rendah dibanding mobil listrik.

Saat ini, Bluebird sudah mengoperasikan 200 armada taksi listrik, dan pada 2023 3.200 armada taksi CNG. Meski begitu, Bluebird masih akan tetap mengembangkan armada taksi listrik, meski tidak seagresif armada CNG. 

Capaian pengurangan emisi karbon tersebut merupakan buah dari Visi Keberlanjutan 50:30 yang dicanangkan Bluebird pada 2022 lalu. Pada visi itu, Bluebird berambisi mengurangi emisi karbon dan limbah operasional hingga 50 persen pada 2030.

Untuk mencapai visi tersebut, Bluebird melakukan berbagai inisiatif melalui tiga pilar utama, yaitu BlueSky, BlueLife, dan BlueCorps. BlueSky adalah komitmen terhadap lingkungan, BlueLife komitmen terhadap kesejahteraan sosial, dan BlueCorps menjadi komitmen menjalankan tata kelola perusahaan secara baik. (*)