EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren positif. Sepanjang perdagangan Jumat (19/3) ini, Indeks akan mencoba mengunci level tertinggi di kisaran 6.387 poin. Dengan begitu, Indeks untuk mengaspal jalur hijau pada jangka pendek sangat terbuka lebar.
Menurut Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Indeks berpotensi mengalami lanjutan penguatan pada akhir pekan dengan support 6.314, dan resistance 6.387. Selanjutnya, saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Ace Hardware Indonesia (ACES).
Selanjutnya, saham AKR Corporindo (AKRA), Astra International (ASII), Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Vale Indonesia (INCO), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM), Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).
Mereview perdagangan Kamis (18/3), Indeks melambung 1,12 persen menjadi 6.347.83. Itu ditopang apresiasi saham sektor aneka Industri terbang 2,75 persen, dan indeks sektoral dengan saham ASII menguat 2,69 persen. Pasar optimistis pascakeputusan tetap membagikan dividen meski terjadi penurunan kinerja pada 2020.
Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan tingkat suku bunga pada level 3,50 persen untuk memacu inflasi yang masih di bawah rata-rata. Keputusan BI tentu menjadi angin segar untuk Investor melihat tekanan terjadi belakangan ini. Terutama setelah yield obligasi semakin menguat cukup tinggi dan spekulasi hawkish pada the Fed.
Sementara Indeks saham Asia mayoritas menguat. Indeks Nikkei naik 1,01 persen, TOPIX menguat 1,23 persen, Hang Seng tumbuh 1,28 persen, dan CSI 300 bertambah 0,80 persen setelah mendapat kepastian masa depan trend suku bunga rendah The Fed.
Investor menarik nafas lega setelah sebelumnya dispekulasi suku bunga the Fed terancam naik untuk mengimbangi yield obligasi yang naik signifikan. Bank of Japan tengah mempertimbangkan untuk memperluas kisaran perdagangan di sekitar target 10 tahun. Itu dapat memicu kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan.
Di sisi lain, bursa Eropa juga berakhir positif. Investor memantau imbal hasil obligasi dan program vaksinasi Pan-European Stoxx 600 melonjak 0,4 persen, saham sumber daya dasar naik 2 persen, DAX Jerman naik ke rekor tertinggi.
Bank of England mempertahankan suku bunga dan program pembelian obligasi tidak berubah, mengikuti petunjuk the Fed dengan sangat hati-hati. Sokongan positif datang dari Generali, Hugo Boss, Rolls-Royce, WPP, Morrisons, dan John Lewis Partnership. (abm)
Related News
Sektor Minerba Berkontribusi Rp2.198 Triliun ke PDB 2023
Bank BJB Sabet Penghargaan Digital Banking Award 2024
Prabowo Setujui Bulog Berubah dari Perum ke Lembaga Non-Korporasi
Astra Melalui YDBA dan Triatra Libatkan UMKM Perkuat Rantai Pasok
Bank BJB Sabet Penghargaan Most Trusted Banking CGPI 2024
BTN Gelar Adu Ide Perumahan Berkelanjutan