Suntik Mati Gold Star, Malacca Trust Jadi Penguasa Tunggal Batavia Prosperindo (BPII)

EmitenNews.com - Malacca Trust Pte Ltd mengempit 86,50 persen saham Batavia Prosperindo Internasional (BPII). Itu setelah Malacca mengambil alih 52,04 persen Gold Star Investment Pte Ltd, Singapura (GSI). Sebelumnya, sebagai induk usaha GSI, Malacca telah menguasai 34,46 persen.
Pengalihan 268.290.000 saham GSI itu, sehubungan dengan penggabungan entitas usaha melalui proses amalgamation. ”Transaksi itu, untuk restrukturisasi, pemegang Saham perseroan yaitu Malacca Trust tepatnya melakukan proses Amalgamation dengan GSI,” tulis Rudi Setiadi Tjahjono, Direktur Utama Batavia Prosperindo Internasional.
Amalgamation adalah proses penggabungan entitas usaha dilakukan secara internal dalam suatu kelompok usaha yang sama. Di mana, Malacca Trust akan menjadi perusahaan yang tetap dilanjutkan operasinya (Amalgamated Company), dan GSI menjadi perusahaan tidak dilanjutkan operasinya.
Proses Amalgamation itu, telah diselesaikan, dan mendapat persetujuan dari Accounting And Corporate Regulatory Authority Singapura (ACRA) pada 9 November 2022 berdasar Certificate of Confirmation of Amalgamation. Oleh karena itu, GSI melakukan pengalihan saham Batavia Prosperindo Internasional 268.290.000 lembar kepada Malacca Trust pada 15 November 2022.
Dengan perubahan skema tersebut, kepemilikan saham Malacca Trust di Batavia Prosperindo menjadi 86,50 persen. Dan, oleh karena tindakan tersebut, Malacca Trust tetap sebagai pemegang saham pengendali Batavia Prosperindo Internasional. ”Tindakan itu, tidak berdampak negatif terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha sebagai perusahaan terbuka,” tegas Rudi. (*)
Related News

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar

Grup Sinarmas (SMMA) Suntik Anak Usaha Rp365M, Kenapa?

Perkuat Posisi, Pengendali YELO Serok 709,35 Juta Saham di FCA

BNI Perpanjang Perjanjian Kredit Elnusa Senilai USD70 Juta