EmitenNews.com - Adhi Karya (ADHI) per 31 Maret 2024 membukukan laba bersih Rp10,15 miliar. Menanjak 20 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp8,45 miliar. Meski begitu, laba per saham dasar turun ke level Rp1,21 dari sebelumnya Rp1,93. 

Pendapatan usaha terkumpul Rp2,63 triliun, turun tipis 1,12 persen dari sebelumnya Rp2,66 triliun. Beban pokok pendapatan Rp2,40 triliun, bengkak dari sebelumnya Rp2,33 triliun. Laba kotor terkumpul sebesar Rp226,63 miliar, mengalami koreksi dari periode sama tahun lalu sebesar Rp333,41 miliar. 

Beban penjualan Rp2,32 miliar, susut dari Rp3,45 miliar. Beban umum dan administrasi Rp167,08 miliar, bengkak dari Rp158,74 miliar. Total beban usaha Rp169,40 miliar, bengkak dari Rp162,20 miliar. Laba usaha terakumulasi senilai Rp57,22 miliar, ambles 66 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp171,20 miliar. 

Bagian laba ventura bersama Rp125,01 miliar, melesat dari Rp63,74 miliar. Bagian rugi entitas asosiasi Rp1 miliar dari nihil. Beban keuangan Rp179,76 miliar, bengkak dari Rp175,08 miliar. Pendapatan lainnya Rp76,47 miliar, melonjak dari Rp33,23 miliar. Beban pajak penghasilan final Rp58,75 miliar, mengalami penyusutan dari Rp61,70 miliar. 

Laba sebelum pajak Rp19,18 miliar, anjlok dari Rp31,39 miliar. Beban pajak penghasilan tidak final Rp2,45 miliar, bengkak dari Rp378,92 juta. Beban pajak tangguhan nihil dari Rp1,50 miliar. Total beban pajak penghasilan Rp2,45 miliar, bengkak dari Rp1,88 miliar. Laba tahun berjalan Rp16,72 miliar, anjlok 43 persen dari Rp29,51 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi senilai Rp9,23 triliun, mengalami lompatan dari akhir tahun lalu senilai Rp9,21 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp30,97 triliun, menyusut dari akhir 2023 sebesar Rp31,27 triliun. Jumlah aset terkumpul senilai Rp40,21 triliun, menyusut dari akhir tahun lalu Rp40,49 triliun. (*)