EmitenNews.com - Bank Permata (BNLI) per 30 September 2024 mengakumulasi laba bersih Rp2,78 triliun. Melejit 29,90 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp2,14 triliun. Dengan demikian, laba per saham dasar dan dilusian ikut terkerek menjadi Rp77 dari posisi sama tahun lalu Rp59. 

Total pendapatan operasional Rp8,87 triliun, surplus 2,18 persen dari Rp8,68 triliun. Itu terdiri dari pendapatan bunga Rp10,78 triliun, melesat dari Rp10,27 triliun. Pendapatan syariah Rp1,97 triliun, naik dari Rp1,61 triliun. Beban bunga Rp4,61 triliun, naik dari Rp4,11 triliun. Beban syariah 806,91 miliar, bengkak dari Rp616,71 miliar. 

Pendapatan bunga dan syariah Rp7,33 triliun, naik dari Rp7,15 triliun. Pendapatan provisionas dan komisi Rp1,2 triliun, naik dari Rp1,14 triliun. Pendapatan transaksi perdagangan Rp210,21 miliar, turun dari Rp230,28 miliar. Bagian atas rugi bersih dari entitas asosiasi Rp23,51 miliar, bengkak dari Rp13,32 miliar. Keuntungan penjualan efek-efek untuk tujuan investasi p31,78 miliar, naik dari Rp19,82 miliar.

Jumlah beban operasional Rp5,27 triliun, berkurang dari Rp5,91 triliun. Itu meliputi kerugian penurunan nilai aset keuangan Rp1,22 triliun, berkurang dari Rp1,89 triliun. Kerugian penurunan nilai atas transaksi rekening administratif Rp24,63 miliar, turun dari Rp26,88 miliar. Beban operasional lainnya umum dan administrasi Rp1,32 triliun, bengkak dari Rp1,28 triliun.

Gaji dan tunjangan pengurus, dan karyawan Rp2,33 triliun, berkurang dari Rp2,41 triliun. Lain-lain Rp414,17 miliar, bengkak dari Rp349,56 miliar. Jumlah beban operasional lainnya Rp4,07 triliun, bengkak dari Rp4,04 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan Rp3,59 triliun, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp2,76 triliun. 

Jumlah ekuitas Rp42,13 triliun, mengalami lompatan dari akhir tahun lalu Rp39,99 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp212,50 triliun, susut dari episode akhir 2023 sebesar Rp217,45 triliun. Jumlah terakumulasi senilai Rp254,64 triliun, mengalami penyusutan dari edisi akhir tahun lalu Rp257,44 triliun. (*)