Surplus 46 Persen, Laba Siantar Top (STTP) 2023 Sentuh Rp917 Miliar
PERFORMA - Pengurus Siantar Top usai gelaran rapat umum pemegang saham tahunan di Surabaya, Jawa Timur. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Siantar Top (STTP) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp917,68 miliar. Melonjak 46 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp624,47 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar meroket menjadi Rp700,53 dari edisi sebelumnya Rp476,70.
Penjualan bersih Rp4,76 triliun, susut tipis 3,44 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp4,93 triliun. Beban pokok penjualan Rp3,33 triliun, susut dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp3,90 triliun. Laba kotor terakumulasi Rp1,43 triliun, naik tipis dari akhir tahun sebelumnya sejumlah Rp1,02 triliun.
Pendapatan lain-lain Rp145,95 miliar, susut dari Rp201,35 miliar. Beban penjualan Rp327,95 miliar, bengkak dari Rp318,39 miliar. Beban umum dan administrasi Rp137,05 miliar, bengkak dari Rp129,23 miliar. Beban keuangan Rp8,29 juta, susut dari Rp31,12 juta. Beban lain-lain Rp14,32 miliar, susut dari Rp26,72 miliar.
Laba sebelum taksiran beban pajak Rp1,10 triliun, melesat dari posisi sama tahun sebelumnya Rp756,72 miliar. Taksiran beban pajak Rp184,84 miliar, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp132,19 miliar. Laba tahun berjalan Rp917,79 miliar, naik dari akhir 2022 senilai Rp624,52 miliar.
Total ekuitas terakumulasi sebesar Rp4,84 triliun, melonjak dibanding edisi sama akhir 2022 sebesar Rp3,92 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp634,72 miliar, susut tipis dari posisi sama tahun sebelumnya Rp662,33 miliar. Jumlah aset Rp5,48 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya Rp4,59 triliun. (*)
Related News
BELL Catat Pertumbuhan Penjualan 19 Persen di Kuartal III
Senyap! Silvery Lego 187,5 Juta Saham Grup Bakrie (VKTR), Ada Apa?
Pengendali ACES Tampung 16,9 Juta Lembar Harga Pasar, Ada Apa?
IHSG Turun 0,73 Persen di Sesi I, Sektor Kesehatan Tertekan
Emiten Hermanto Tanoko (CLEO) Kuartal III Catat Pertumbuan Dua Digit
Barito (BRPT) Jamin Pasokan Produk Esensial Petrokimia, Ini Alasannya