EmitenNews.com - Warga ogah, dan menolak keras usulan penundaan pemilu. Dalam rilis hasil survei nasional bertajuk "Dinamika Elektabilitas para Kandidat Capres Menjelang Pemilu 2024", Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mengungkapkan, 71,2 persen responden menolak usulan penundaan pemilu 2024. Padahal, survei ini juga menjaring masyarakat puas atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Dalam survei yang dirilis Senin (14/3/2022) tersebut, awalnya ditemukan tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi cukup tinggi, mencapai 67,4 persen. Bandingkan dengan hanya 28,8 persen yang menyatakan tidak atau kurang puas, sedangkan 3,8 persen sisanya, menjawab tidak tahu.


“Temuan menarik dari survei LSJ kali ini adalah kendati mayoritas publik mengaku puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, tetapi sebagian besar dari mereka sebesar 71,2 persen menyatakan tidak setuju usulan penundaan pemilu,” ujar Peneliti Senior LSJ, Reska Transiska saat rilis survei secara virtual, Senin (14/3/2022).


Survei ini dilaksanakan LSJ pada 18 sampai 28 Februari 2022 pada 34 provinsi di seluruh Indonesia. Total sampel survei LSJ berjumlah 1.225 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-stage random sampling).


Margin of error survei LSJ ini adalah +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan lewat teknik wawancara tatap muka (face to face interview) dengan responden dengan bantuan kuesioner.


Dalam survei, responden yang setuju terhadap usulan penundaan pemilu 2024 hanya sebanyak 18,6 persen. Responden yang tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 10,2 persen. Temuan tersebut menunjukkan meski mayoritas publik puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, tetapi mereka tetap menolak usulan perpanjangan masa jabatan lewat penundaan Pemilu 2024.


Ada 34,2 persen responden yang menolak usulan penundaan pemilu 2024 karena bertentangan dengan konstitusi. Sebanyak 23,1 persen responden memandang penundaan pemilu 2024 dapat memicu terjadinya kerusuhan sosial.


Sedangkan 17,8 persen responden menganggap penundaan pemilu 2024 dapat mencoreng warisan dari pemerintahan Presiden Jokowi. Ada 10,5 persen responden yang memandang penundaan pemilu 2024 akan menghambat sirkulasi kepemimpinan nasional; 4,2 persen responden memberikan alasan lainnya; dan 10,2 persen tidak menjawab atau tidak tahu. ***