EmitenNews.com - Unilever Indonesia (UNVR) paruh pertama 2024 mencatat penjualan bersih Rp19 triliun, dan laba bersih Rp2,5 triliun. Pangsa pasar terus bertahap meningkat sejak Desember 2023 lalu. Laba bersih turun 10,60 persen dari edisi sama tahun lalu Rp2,75 triliun. 

Pertumbuhan pendapatan domestik meningkat 4,1 persen dibanding semester sebelumnya, meski menurun 5,7 persen dibanding tahun lalu karena pelemahan pertumbuhan harga dasar. Marjin laba kotor naik 17 basis poin dari semester sebelumnya, menjadi 49,7 persen, meski turun 14 basis poin secara tahunan.

Marjin laba sebelum pajak (PBT) meningkat 229 basis poin dibanding semester kedua 2023 menjadi 16,6 persen. “Kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari mencatat kemajuan bagian-bagian penting bagi masa depan perseroan,” kata Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia, secara virtual Rabu (24/7).

Ia juga menyampaikan pihaknya akan tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas.

Secara bersamaan, Unilever menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi lebih ramping dan akuntabel.

Mengacu pada publikasi, pembiayaan sisi promosi dan belanja iklan juga mengalami peningkatan sebesar 157 basis poin dari 7,6 persen pada semester pertama 2023 menjadi 9,1 persen pada semester pertama 2024. (*)