EmitenNews - Komisi VII DPR RI menyambut positif upaya Pertamina melakukan optimalisasi kilang untuk menjaga pasokan BBM dan LPG, sehingga stok BBM nasional dalam kondisi aman. Dengan optimalisasi kilang, meskipun ada insiden terbakarnya Tangki T-301 di Kilang Balongan, Pertamina memastikan tidak akan menambah impor BBM.


Kepastian itu disampaikan Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati ketika menerima kunjungan anggota Komisi VII DPR ke Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (8/4). Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto ini untuk memastikan keandalan stok BBM nasional dalam kondisi aman pasca terjadinya insiden Tangki T-301.


Dari Komisi VII tampak hadir Wakil Ketua Komisi Alex Nurdin, sedangkan dari pemerintah hadir Dirjen Migas Tutuka Ariadji, CEO Refining & Petrochemical Subholding Pertamina Djoko Priyono, Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim dan Nicke sendiri.


Sugeng mengatakan, Komisi VII DPR RI mengapresiasi Pertamina yang telah menindaklanjuti berbagai masukan dari Komisi VII DPR RI terkait penanganan insiden pada Tangki T-301 di area Kilang Balongan.


"Dalam kunjungan ini kita ingin mendapatkan gambaran yang komprehensif dari data-data yang sifatnya data-data konseptual dan melihat real empiris di lapangan, menyaksikan langsung, sehingga Komisi VII dapat menjalankan pengawasan dengan baik dan akurat, tepat, dan juga mencari solusi,” ujarnya.


Nicke mengatakan sejak awal kejadian, Pertamina terus mengupayakan dan menjamin supply BBM, Avtur dan juga LPG dengan mengoptimalkan kilang-kilang yang dimiliki Pertamina.


“Langkah berikutnya adalah reaktivasi kilang, recovery kilang. Ini juga karena yang terbakar adalah tangki saja, kilangnya tidak ada masalah, sehingga sesegara mungkin ketika api sudah padam dan suhu sudah bisa kita pastikan pendinginan berjalan lancar di area tersebut, maka kilang bisa direaktivasi kembali,” terangnya.


Pertamina juga terus memprioritaskan penanganan dampak lingkungan untuk melihat kualitas lingkungan baik udara maupun air dan juga limbah untuk mencegah dampak negatif. Pertamina juga telah membantu para pengungsi kembali ke rumah masing-masing.


“Nanti penanganan dampak yang masih membutuhkan daya tentu ini akan kita kelola dengan baik,” janjinya.


Ia mengungkapkan, Pertamina juga telah membentuk tim investigasi baik internal dan eksternal yang secara keahlian mempunyai kemampuan untuk melakukan investigasi dan analisa, sehingga hasilnya betul-betul bisa menjawab semua pertanyaan yang ada.


Wakil Bupati Lucky mengatakan saat ini seluruh pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Pihaknya akan melakukan koordinasi melalui Forum Koordinasi Pimpinan Daerah hingga para Kepada Desa (kuwu) untuk mendengar aspirasi dari masyarakat.


“Kita akan dengar keinginan-keinginan masyarakat yang bicara tentang relokasi dan lain-lain. Sampai sejauh ini, data masih berubah-ubah atau dinamis, dan perlu koordinasi lagi untuk memastikan lebih lanjut," ujar Lucky.(*)