Tahun Depan, COAL Proyeksi Produksi Batu Bara 1 Juta Ton
Manajemen Black Diamond pada suatu kesempatan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Emiten pertambangan Black Diamond Resources Tbk (COAL) pada tahun 2026 berencana meningkatkan produksi batu bara melalui anak usaha dapat melebihi target produksi 1 juta ton per tahun. Dengan kenaikan target produksi tahun 2026, perseroan akan mendapat revenue dan terlebih juga harapan harga batu bara lebih stabil, tidak memiliki volatilitas tinggi, dan dampak kepada perseroan akan lebih baik.
Kinerja operasional tahun ini, estimasi realisasi produksi batu bara tahun 2025 kurang lebih 60 persen dari target tahun 2025. Itu disebabkan adanya perubahan cuaca sangat ekstrim terutama daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) curah hujannya melebihi dari curah hujan pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan begitu, membuat rencana produksi tidak dapat melebihi target perseroan tahun 2025.
Namun tahun 2026, perseroan akan lebih siap untuk menghadapi, dengan harapan cuaca membaik, dan harga batu bara juga membaik sehingga kinerja operasional maupun kinerja keuangan lebih baik dari tahun 2025. Sedang pada sisi penjualan, saat ini Black Diamond Resources untuk tujuan pasar Ekspor baru tidak ada karena banyak digunakan khususnya Vietnam, dan China. ”Spesifikasi batu bara perseroan cocok untuk negara tersebut," tutur Donny Janson Manua, Direktur Utama Black Diamond Resources.
Terupdate, perseroan masih dalam proses menjajaki peluang bidang pertambangan mineral berkaitan dengan Energy Baru dan Terbarukan (EBT), namun belum tentu dengan cara mengakuisisi bisa dengan cara lainnya.
Donny menegaskan aksi korporasi perseroan dalam waktu dekat masih belum ada. Namun, sesuai rencana bisnis, perseroan berencana menjajaki peluang bidang pertambangan mineral berkenaan dengan EBT dalam tahap penjajakan. Fokus rencana bisnis perseroan saat ini meningkatkan efisiensi dalam semua bidang operasional perusahaan sebagai strategi dari hasil penurunan harga jual batu bara dibanding tahun 2023- 2024.
Khususnya dengan memprioritaskan penambangan daerah dengan rasio stripping (SR) lebih rendah. "Harga batu bara dunia saat ini mengalami kenaikan. Kami harap harga tersebut bisa stabil, dan memberi aspek positif kepada perseroan," ucap Donny. (*)
Related News
Cari Modal, SULI Private Placement 632,07 Juta Lembar
INDO Akuisisi Pabrik Gula dan Bidik Perusahaan AI
Balik Kanan! Pengendali Jala 525 Juta Saham NSSS Rp262 Miliar
Ekspansi! CSIS Right Issue Rp198,66 Miliar
Kompak! Sejumlah Pentolan Serok 127,6 Juta Saham ARCI Rp750 per Lembar
GMFI Right Issue Rp69 per Lembar, Simak Jadwalnya





