EmitenNews.com—Demi mendongkrak kinerjanya tumbuh 10% tahun ini, PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) telah mengincar pendapatan Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun di tahun ini. DIVA pun telah melakukan sejumlah agenda bisnis untuk mencapai target tersebut.


Dalam public expose secara virtual, Kamis (14/7) Direktur DIVA Stanley Tjandra menyebut perseroan terus melakukan ekspansi. sebagai penyediaan fasilitas digital financial seperti top up saldo e-money, Point of sale (POS) system, FnB supply chain, ticketing system dan smart parking system.


Dalam penyediaan layanan digital top up,  DIVA telah menjalin kerja sama dengan OVO meluncurkan layanan top-up saldo di jaringan halte bus Transjakarta. Melalui kerja sama ini, pengguna Transjakarta dalam melakukan isi ulang saldo OVO dengan uang tunai melalui vending machine Kasirku milik perseroan. Namun vending machine ini hanya tersebar di 100 halte bus Jakarta di Jabodetabek.


"Terbaru kami hadirkan layanan Electric Vehicle dealer yakni melalui Volta untuk penjualan motor listrik, kemudian menghadirkan layanan logistik dan drop point melalui mitra-mitra warung," jelas Stanley.


DIVA  juga menjalin kerja sama dengan OVO meluncurkan layanan top-up saldo di jaringan halte bus Transjakarta. Melalui kerja sama ini, pengguna Transjakarta dalam melakukan isi ulang saldo OVO dengan uang tunai melalui vending machine Kasirku milik perseroan. Hingga saat ini vending machine ini berjumlah 233 unit.


Sementara jumlah mesin di Kereta Api Indonesia sebanyak 44 unit mesin dan dalam layanan LRT Jakarta sebanyak 6 unit mesin. 


Direktur DIVA Dian Kurniadi menambahkan, hingga Kuartal I-2022 DIVA memiliki sebanyak 54.600 outlet warung UMKM yang menyediakan layanan ekosistem perusahaan.


"Warung-warung ini kita rombak menjadi warung digital yang menyediakan layanan top up e-money, drop points logistik dan digital produk," jelasnya.


Selain itu, DIVA juga telah melakukan diversifikasi bisnis dengan melirik peluang pendapatan dari advertising atau iklan serta bisnis logistik. "Kami melihat dua segmen bisnis ini akan mejadi growth driver perusahaan di tahun ini," tambahnya.


Adapun, untuk memperlancar rencana bisnisnya, DIVA telah mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp 17 miliar.


Sebagai informasi, hingga kuartal I/2022, DIVA mencatatkan kinerja penjualan Rp1,04 triliun atau meningkat 10,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp942,6 miliar.


Meski penjualan perseroan meningkat, laba bersih perseroan turun 59,19 persen menjadi Rp75,2 miliar di kuartal I/2022, dari Rp184,4 miliar dibandingkan kuartal I/2021.