EmitenNews.com—PT Dewata Freight International Tbk (DEAL) menargetkan tahun 2023 bisa mendapatkan kontrak baru mencapai Rp50 miliar.

 

"Sementara target pertumbuhan pendapatan 2023 sebesar 20%-25% YoY dan diharapkan dengan strategi yang sudah diinisiasi perseroan dapat membukukan keuntungan dalam kinerja keuangan," kata Direktur Utama DEAL, Muhamad Ibnu Fajar dalam bahan public expose di pengumuman situs BEI, Jumat (20/12).

 

Pertumbuhan pendapatan di tahun 2022 diproyeksikan tumbuh sebesar 5%-20% YoY ."Sedangkan laba bersih perseroan sudah berhasil menekan kerugian dibanding periode yang sama tahun 2021," ujar Ibnu.

 

Direktur DEAL, Selvi Yuniar, mengatakan bahwa pada tahun 2022 tidak ada anggaran untuk Capex. "Namun pada tahun 2023, perseroan menganggarkan Capex untuk pengadaan kendaraan sebesar Rp1 miliar," kata Selvi dalam kesempatan yang sama.

 

Selama kuartal IV-2022 Perseroan telah mempersiapkan ekstensifikasi bisnis dan melakukan pengembangan bisnis, serta melakukan improvement di Vendor Management Perseroan tahun 2024 akan menambah dan meningkatkan portofolio kontrak jangka panjang dari pelanggan.

 

Dengan rencana kerja tersebut diharapkan perseroan dapat meregenerasi dan meningkatkan aset untuk dapat mengerjakan kontrak yang diperoleh Perseroan dalam segment Project Cargo dan ekstensifikasi bisnis dalam Penanganan Vendor Held Stock (VHS). Didukung dengan Informasi Technology maka Perseroan meyakini dapat mengoptimalkan efisiensi biaya sehingga kinerja Perseroan akan lebih baik dan positif di tahun 2023.

 

Kinerja Perseroan sudah membaik selama tahun 2022 yang ditunjukan bahwa terdapat pertumbuhan dalam sisi pendapatan dan laba bruto perseroan. Hal ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan dengan mendivestasi anak usaha PT Samulos Harmoni Energi Perkasa ( SHEP ) dan PT Arrow Chain Management Logistics (ACML) sehingga Perseroan dapat fokus terhadap core business Perseroan di Integrated Logistics dan Integrated Project Management System.

 

"Perseroan meyakini pada tahun 2022 ini akan ditutup dengan ada pertumbuhan penjualan yang diproyeksikan 5%-20% dibandingkan tahun 2021," tutup Selvi.