EmitenNews.com -PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) sebagai Perusahaan Tercatat ke-7 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024, akan mengoptimalkan dana publik yang sudah di galang untuk melakukan pengembangan dan keberlangsungan bisnis yang digeluti.

Manggung Polahraya (MANG) merupakan emiten baru di BEI yang sahamnya dimiliki kader Golkar, Mohamad Reza Pahlevi. Dia merupakan pemegang saham mayoritas MANG sebelum IPO dengan persentase kepemilikan sebesar 68,20%. Kemudian Wiwik Robiatul Adawiyah mengempit 11,97% saham, Ni Ketut Mariani 11,31%, dan Niazie Gani sebesar 8,52%.

Manajemen MANG menargetkan pertumbuhan laba tahun ini menjadi Rp 15 miliar-Rp20 miliar, “Proyeksi kami di tahun 2024 itu laba di antara Rp 15 miliar-Rp 20 miliar. Peningkatannya sangat signifikan,”kata Sekretaris Perusahaan MANG, Lie Kurniawan di Jakarta.

Disampaikannya, kenaikan laba ini memang naik pesat dari raihan laba tahun 2023. Melansir prospektus, laba Manggung Polahraya per Juni 2023 sebesar Rp 402,7 juta. Untuk laba tahun 2023, kata Kurniawan, berada di kisaran Rp 800 juta. Selain itu, MANG juga menargetkan kenaikan penjualan ke Rp 180 miliar di tahun 2024. Sebagai perbandingan, per Juni 2023, MANG mencatatkan penjualan sebesar Rp 34,8 miliar.

Kurniawan mengatakan, kenaikan laba dan pendapatan yang signifikan ini didorong oleh bertambahnya dana segar dari hasil initial public offering (IPO). “Sehingga, secara kemampuan untuk mengambil dan mengerjakan proyek meningkat. Kami juga bisa mengerjakan lebih banyak proyek secara bersamaan,” paparnya.

Memasuki tahun politik, disampaikannya, perseroan tidak akan terimbas. Meski banyak proyek perseroan yang berasal dari BUMN, tetapi Lie mengatakan pemerintah telah menyiapkan anggarannya baik melalui APBN maupun APBD. Sehingga tidak banyak mengganggu arus kas perusahaan."Dari proyek APBN dan APBD itu ditentukan oleh pemerintah. Jadi apakah tahun politik atau tidak, selama anggarannya tetap dipatok meningkat, ya proyek-proyek itu akan bertambah banyak. Sehingga peluang kami Untuk dapat proyek lebih banyak itu semakin terbuka," ujar Lie.

Dengan adanya dana hasil IPO, perseroan memiliki lebih banyak kemampuan untuk mengerjakan lebih banyak proyek. Informasi saja, perseroan menawarkan 762.500.000 lembar saham dalam rangka IPO dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Dengan begitu, perseroan mengantongi Rp 76,25 miliar dari IPO.

Rencananya, Manggung Polahraya akan mengalokasikan seluruh dana yang diperoleh dari IPO untuk kebutuhan modal kerja perseroan. Antara lain biaya pokok untuk proses konstruksi gedung dan bangunan, pembangunan infrastruktur jalan, produksi aspal hot mix, dan produksi beton ready mix. Selain itu, dana IPO akan digunakan untuk gaji dan tunjangan."Jadi, kenapa pendapatan dan laba naiknya tinggi pada tahun ini, itu karena penambahan modal kerja dari dana IPO. Sehingga secara kemampuan untuk mengambil dan mengerjakan proyek-proyek itu, kita bisa mengerjakan lebih banyak proyek secara bersamaan," pungkas Lie.

Pada penawaran umum, berdasarkan fixed allotment atau penjatahan pasti, saham MANG mengalami total kelebihan permintaan atau oversubscribed hanya 1 kali.