Tambah 4 Kapal Tunda, Pendapatan Jasa Armada Indonesia (IPCM) Naik 2 Persen di 2020
EmitenNews.com - PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengumumkan laporan keuangan auditan untuk tahun buku 2020. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 2020, sepanjang 2020 mengantongi laba sebesar Rp80,23 miliar, turun 10,89 persen dibanding akhir tahun 2019, yang mencatatkan laba sebesar Rp90,04 miliar. Namun pendapatan di 2020 naik 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya
“IPCM tetap berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar Rp697 miliar, naik 2% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp682 miliar.” Jelas Dalam laporan keuang IPCM yang dimuat pada laman BEI, Kamis (8/4/2021).
“Sejak kuartal pertama 2020 IPCM sudah merespons kondisi ekonomi global dengan melakukan pendekatan market baru dalam rangka perluasan pasar, dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki dan hasilnya kami berhasil mengerjakan beberapa pipeline baru di akhir tahun 2020. Perseroan juga telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2x2200 HP guna mendukung perluasan pasar tersebut” ujar Amri Yusuf, Direktur Utama IPCM.
Pendapatan IPCM sebesar Rp697 miliar diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal. Jasa pelayanan kapal diperoleh dari dari penundaan kapal (towage) sebesar Rp614 miliar yang memberikan kontribusi 88% dari total pendapatan dan pemanduan (pilotage) sebesar Rp25 miliar yang memberikan kontribusi 4%, jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 56 miliar yang memberikan kontribusi 8%.
“Tahun 2020 menjadi awal penyesuaian bisnis usaha dalam menghadapi era new normal, di mana industri maritim termasuk cukup resilient menghadapi pandemi COVID-19. Pada 2020 IPCM berhasil memperoleh market baru diantaranya Pelabuhan Patimban, Tersus Jawa Satu Power dan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, yang kesemuanya diharapkan dapat memberikan tren positif untuk tahun 2021. Pengalaman IPCM bisa tetap eksis di tengah pandemi, akan jadi modal dan tambahan spirit utk menghadapi thn 2021” tegas Amri.
Pendapatan jasa kapal berdasarkan segmen terdiri dari Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus). Pendapatan TUKS pada tahun 2020 meningkat tajam 39% dari Rp77 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp107 miliar di tahun 2020, sedangkan pendapatan Tersus mengalami kenaikan signifikan 23% menjadi Rp88 miliar tahun 2020 dibandingkan Rp71 miliar di tahun sebelumnya.
Sementara itu pendapatan Pelabuhan Umum turun dari Rp475 miliar menjadi Rp443 miliar atau 7%. Pada tahun 2020 Perseroan mencatat peningkatan total aset sebesar 10%, meningkat menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,3 triliun tahun sebelumnya. Perusahaaan dalam kondisi keuangan yang baik termasuk dalam hal likuditas dimana rasio kas dan setara terhadap aset lancar mencapai 69,9% serta memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan.
Selain itu, pada tahun 2020 Perseroan juga senantiasa mendukung peraturan Pemerintah dalam mengembangkan bisnis secara berkesinambungan, diantaranya dengan melakukan penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) dan menjalankan sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dimana merupakan sebuah standar pada perusahaan terbuka dalam upaya pencegahan dan pengungkapan penyuapan.
Tahun 2020 juga menjadi awal Perseroan mulai menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 dan 73 mengenai instrumen keuangan dan sewa. Perseroan juga senantiasa menjaga keselamatan dan kesehatan pekerjanya sehingga dapat mendukung kelancaran sistem logistik nasional. Harapannya, beberapa catatan positif Perseroan dapat membawa optimisme sehingga mampu memberi dampak pasar yang lebih luas serta standarisasi dalam memberikan layanan yang maksimal kepada pelanggan, termasuk mengoptimalkan sistem informasi teknologi dalam proses kerja. (Rizki)
Related News
Lunasi Obligasi Rp600 Miliar, HRTA Sodorkan Logam Mulia
Private Placement WSBP Beres, Telisik Rinciannya
ERAL Eksekusi Transaksi Rp94,19 Miliar, Telusuri Detailnya
Revisi Kontrak Baru Jadi Rp6 T, Simak Penjelasan Wika Beton (WTON)
Komisaris IPCM Beli Saham Harga Rp272 per Lembar, Ini Tujuannya
Bos CAKK Tambah Saham Lagi, Kali Ini Rp149 Per Lembar