EmitenNews.com - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis energi bersih hingga mencapai 6 gigawatt (GW) pada 2029. Sebagai ujung tombak PT Pertamina (Persero) dalam pengembangan bisnis energi bersih, Pertamina NRE menyiapkan USD6,2 miliar, naik lebih delapan kali lipat dari anggaran investasi tahun ini.

Dalam keterangannya Kamis (20/6/2024), Direktur Utama (CEO) Pertamina NRE John Anis mengatakan, anggaran investasi yang disiapkan mencapai USD6,2 mili pada 2029. Itu berarti naik lebih dari delapan kali lipat dari anggaran investasi tahun ini yang sebesar USD0,7 miliar.

Target 6 GW tersebut akan dikontribusikan dari gas to power dan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti geotermal, tenaga surya, dan biogas. Hingga semester I 2024, kapasitas terpasang pembangkit listrik yang dioperasikan Pertamina sudah mencapai sekitar 2,6 GW.

Pertamina melakukan strategi pertumbuhan ganda, yaitu memperkuat bisnis migas eksisting dan mengembangkan bisnis rendah karbon sebagai penggerak bisnis masa depan. Untuk itu Pertamina NRE memiliki peran sangat strategis dengan menjadi garda terdepan Pertamina untuk mengembangkan bisnis energi bersih dan bisnis baru.

Pertamina NRE juga menetapkan sejumlah target lainnya di 2029. Di antaranya, kredit karbon ditargetkan terjual mencapai 19,2 juta ton setara CO2 pada 2029. 

September tahun lalu, Pertamina NRE berhasil menjadi penjual kredit karbon pertama di perdagangan perdana IDX Carbon dengan volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 800 ribu ton setara CO2.

Menurut John Anis, pihaknya juga menargetkan produksi hidrogen bersih mencapai 7.000 ton per tahun pada 2029 dan bioetanol mencapai 840 ribu kiloliter. Sedangkan pada bisnis ekosistem baterai dan kendaraan listrik, Pertamina NRE menargetkan produksi mencapai 51,4 GWh. ***