EmitenNews.com - Sucor Asset Management (SAM) bersinergi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Itu dilakukan untuk menangkal stunting. Memastikan masa depan generasi muda Indonesia lebih sehat, dan memiliki daya saing. 

Sucor Asset Management melalui Sucorinvest Anak Pintar (SAP), bersinergi dengan Gerakan Anak Sehat (GAS) Kolaborasi Inklusi Keuangan Pengusaha Atasi Stunting (KIPAS) Stunting Apindo. Dalam sinergi ini, Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia dinaungi Apindo berperan sebagai mitra implementasi strategis dalam upaya  berkontribusi pada kesejahteraan finansial, pendidikan, dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. 

Sucorinvest Anak Pintar, sebuah produk investasi bersifat filantropis dari SAM, hingga Agustus 2024 telah mengumpulkan dana filantropi sebanyak Rp8,28 miliar dari total 2.769 Single Investor Identification (SID) atau pemegang unit penyertaan Sucorinvest Anak Pintar. Melalui produk SAP, 1 persen dana yang diinvestasikan oleh investor disalurkan ke yayasan-yayasan terpilih sesuai visi produk yaitu meningkatkan pendidikan, kesehatan serta kesejahteraan anak Indonesia. 

Founder of Sucor Group, Lindrawati Widjojo mengatakan, berkomitmen untuk memberi lebih dari sekadar imbal hasil finansial kepada para investor. ”Melalui SAP, kami mengajak para investor untuk turut serta menciptakan dampak sosial nyata, khususnya di bidang pendidikan, dan kesehatan anak,” tutur  Lindrawati.

“Kolaborasi dengan Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia merupakan wujud nyata dari komitmen tersebut. Hari ini juga akan menjadi wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk filantropis Sucor Asset Management, SAP, berfokus pada dukungan pendidikan, dan peningkatan kesejahteraan anak-anak Indonesia,” imbuhnya.  

Sampai Agustus 2024, dana filantropi telah disalurkan oleh Sucorinvest Anak Pintar sejak 2017 senilai Rp8,28 miliar dari total 2.769 Single Investor Identification (SID) atau pemegang unit penyertaan SAP. Dana itu, disalurkan melalui Yayasan Panshopia Nusantara dan Yayasan Titian Masa Depan, dengan 8 daerah penerima manfaat terdiri dari 19 sekolah penerima manfaat, 1116 beasiswa pendidikan, dan 4 program kegiatan. 

Direktur Utama Sucor Asset Management, Jemmy Paul Wawointana menyampaikan investasi tentang menanam benih untuk masa depan. ”Kami melakukan sesuatu bermakna hari ini, untuk kemudian dinikmati hasilnya di masa depan. Hal sama berlaku untuk pendidikan. Dengan berinvestasi dalam pendidikan anak-anak kita, kita secara tidak langsung berinvestasi untuk masa depan Indonesia,” tegasnya.  

Stunting menjadi salah satu tantangan besar harus diatasi untuk mencapai generasi emas Indonesia tahun 2045. ApindoP, sebagai wadah pengusaha nasional, mengambil peran aktif dalam memastikan generasi penerus tidak terhambat oleh masalah gizi kronis yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak-anak dan telah mengadakan pilot project dari tahun 2023. 

Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani, mengatakan Yayasan Maju Bersama Pengusaha Indonesia dinaungi Apindo sangat apresiatif mendapat kepercayaan untuk berperan sebagai mitra implementasi strategis dari Sucor Asset Management (SAM), khususnya Sucorinvest Anak Pintar (SAP), memiliki kesamaan misi dalam kesejahteraan sosial keluarga, terutama anak. 

“Kesejahteraan anak memiliki dampak pada masa depan anak, sebagai generasi emas kita dan juga berperan dalam menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif. Oleh sebab itu, kami mendorong seluruh pengusaha di Indonesia untuk bergotong royong menciptakan solusi untuk masa depan anak-anak kita, salah satunya melalui program Gerakan Anak Sehat (GAS) KIPAS Stunting APINDO,” tegas Shinta.

Selanjutnya, Ketua Pokja Stunting Apindo Axton Salim menambahkan setelah sukses dengan pilot project GAS Stunting pada 2023 hingga 2024, Apindo siap melangkah ke fase berikutnya. Di mana, program GAS KIPAS Stunting akan diperluas ke empat provinsi dan sebelas kota/kabupaten di Pulau Jawa, dengan target 8-10 ribu penerima manfaat. ”Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata pendekatan kolaboratif dapat memberi dampak signifikan dalam menanggulangi stunting, dan meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia,” ucapnya.  

Gerakan Anak Sehat (GAS) KIPAS Stunting Apindo telah berhasil mencapai kemajuan signifikan sejak diluncurkan. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI) Prof. Hardinsyah, memaparkan hasil dari pilot project program ini di tiga wilayah telah dilaksanakan sejak awal 2023. 

"Pada Januari 2024, hasil dari program GAS-KIPAS Stunting menunjukkan penurunan yang signifikan dalam kasus stunting di tiga wilayah tersebut. Strategi kami adalah memberikan kudapan bernutrisi selama lima hari, dari Senin hingga Jumat, serta makan bersama pada hari Sabtu yang diiringi edukasi kepada orang tua tentang cara memberikan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak mereka," jelas Hardinsyah. 

Program itu, juga telah memberi dampak nyata terhadap status gizi ibu hamil. “Pada Agustus 2023, data baseline menunjukkan 19,6 persen ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK). Setelah empat bulan, pada Januari 2024, angka ini turun drastis menjadi 9 persen,” imbuh Hardinsyah. 

Penurunan juga terlihat pada ibu dengan anak di bawah dua tahun (baduta) yang awalnya 33,4 persen mengalami KEK, berkurang menjadi 13,49 persen setelah empat bulan program berjalan. Sinergi Apindo dan SAP ini mempertegas komitmen kedua pihak untuk bersama-sama membangun masa depan lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Melalui upaya sinergi, diharapkan dapat tercipta dampak yang signifikan dalam penurunan stunting dan peningkatan akses pendidikan anak-anak, terutama di wilayah rentan, dan menginspirasi lebih banyak pelaku usaha untuk terlibat dalam solusi sosial berkelanjutan. 

Bagi Sucor Asset Management, produk SAP memiliki tujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi optimal dalam jangka menengah hingga panjang, melalui alokasi strategis pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, dan instrumen pasar uang dalam negeri sesuai peraturan perundang-undangan berlaku di Indonesia. Tidak hanya itu, produk ini juga memberi kesempatan kepada Investor untuk turut berkontribusi dalam program-program pendidikan dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia melalui penyaluran dana filantropi. (*)