EmitenNews.com -PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) untuk tahun ini tetap berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani bisnisnya. Bahkan perseroan menargetkan kontrak baru di sepanjang 2023 bakal mencapai Rp8 Triliun.

 

Untuk mengejar target itu Bukaka Teknik Utama (BUKK) mengincar proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek yang tengah menjadi fokus dalam rencana ekspansi bisnis strategis BUKK adalah pembangunan jalan nasional non-tol dan sistem pengolahan air atau water system. 

 

"Investasi di proyek-proyek dengan skema KPBU ini menarik. Sebelumnya kami ragu, tapi setelah mempelajari proyek-proyek lain, kami tertarik," kata Direktur Keuangan BUKK Afifuddin Suhaeli Kalla kepada media, Rabu (17/5/2023). . 

 

Proyek strategis pertama dengan skema KPBU yang dikerjakan BUKK melalui entitas anak usaha PT Baja Titian Utama adalah penggantian dan atau duplikasi jembatan callendar hamilton (CH) di 37 lokasi yang tersebar di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

 

PT Baja Titian Utama ditunjuk sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 6 Desember 2021 dengan total nilai kontrak Rp 2,2 triliun. 

 

Proyek KPBU ini memiliki jangka waktu 12 tahun yang terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan. 

 

Sepuluh tahun masa layanan ini, dihitung sebagai pendapatan berulang atau recurring income perseroan. 

 

"Konstruksi 37 jembatan di Pulau Jawa ini ditargetkan tuntas pada tahun 2023. Sebanyak 17 telah selesai konstruksinya, dan masih ada 20 jembatan lagi yang tengah dibangun," ucap Afifuddin.

 

Untuk 2023, Bukaka memproyeksikan mampu melakukan penjualan Rp5 triliun, dengan profit Rp457 miliar. Meski memasuki tahun politik, ia berharap kinerja perusahaan tetap bagus.