EmitenNews.com—Manajemen PT Bank Mega Tbk (MEGA) menargetkan laba setelah pajak di tahun buku 2023 sebesar Rp4,46 triliun atau naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,05 triliun.

 

Mengutip dokumen public expose perseroan yang dirilis Rabu (22/2/2023), Aset juga ditargetkan naik menjadi Rp145 triliun dari tahun sebelumnya Rp142 triliun. Sementara itu penyaluran kredit akan ditingkatkan dengan target sebesar Rp76 triliun naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp70 triliun. Adapun DPK akan digenjot menjadi Rp109 triliun vs tahun buku 2022 yang sebesar Rp103 triliun.

 

Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan akan diantarkan ke level 26,8 persen vs 25,4 persen (FY22). LDR menjadi 69,3 persen vs 68,0 persen (FY22). Sedangkan ROA menjadi 4,1 persen vs 4,0 persen. ROE 22,5% vs 23,2% (FY22). Sayangnya manajemen MEGA memperkirakan NPL sedikit meluas menjadi 1,7 persen dibandingkan dengan NPL di FY22 yang sebesar 1,2 persen.

 

Pencapaian laba sebelum pajak (PAT) Bank Mega di 2022 tercatat hanya naik tipis 1 persen sebesar Rp4,053 triliun dibandingkan FY21 sebesar Rp4,008 triliun.

 

Pertumbuhan PAT Bank Mega ini jauh dibandingkan dengan pertumbuhan laba industri perbankan nasional yang mencapai 44% (YoY). Total pertumbuhan aset Bank Mega tidak terpaut jauh, naik 7% vs industri 10% (YoY). Akan tetapi MEGA mencatat pertumbuhan kredit 16% melampaui industri yang sebesar 11,4%.