Tarif Kapal Naik, Buana Lintas (BULL) Kuartal III-2022 Catat Laba USD20,6 Juta
EmitenNews.com - PT Buana Lintas Lautan (BULL) per 30 September 2022 mencatat tarif kapal tanker Aframax/LR2 USD45.771 per hari. Naik dari akhir tahun lalu hanya USD14.991 per hari. Tarif melonjak lagi sejak akhir kuartal III-2022, dan menjadi USD128.551 per hari pada 9 Desember 2022, alias meningkat 181 persen.
Dengan peningkatan tarif sewa kapal tanker rata-rata dari USD47.901 per hari kuartal II-2022 menjadi USD68.621 per hari kuartal III-2022, laba bersih Buana Lintas melonjak menjadi USD20,6 juta, dengan pendapatan USD92,3 juta, dan laba kotor USD27,29 juta. Itu sepenuhnya membalik kerugian USD16,0 juta pada semester pertama 2022, dan mencerminkan peningkatan tahunan masing-masing 22,9 persen, dan 79,9 persen dari pendapatan parus pertama 2022 sejumlah USD57,2 juta, dan laba kotor USD14,3 juta. Kondisi itu, mengokohkan pondasi kuat untuk peningkatan lebih lanjut ke depan karena tarif kapal tanker terus melonjak.
Dengan kondisi pasar sangat membaik, Buana Lintas mengambil kesempatan untuk lebih memperkuat posisi keuangan dengan mengurangi pinjaman 52 persen dengan jumlah pinjaman turun USD215,3 juta dari USD411,3 juta pada awal 2022 menjadi USD196.0 juta pada akhir kuartal III-2022. Itu makin memperkuat kemampuan perseroan mendapat keuntungan dari pasar meningkat, dan mengeksekusi peluang baru.
Kuatnya kinerja pasar kapal tanker minyak sejauh ini disebabkan beberapa faktor. Saat ekonomi global pulih dari dampak pandemi Covid-19, permintaan minyak juga mulai pulih. Saat bersamaan, dampak invasi Ukraina oleh Rusia telah mengubah rute utama perdagangan kapal tanker minyak mengakibatkan jarak tempuh lebih jauh, dan butuh lebih banyak kapal tanker untuk membawa jumlah minyak sama.
Namun, perlu dicatat lonjakan tarif kapal tanker minyak terlepas dari banyak hambatan seperti ekonomi dunia lebih lemah karena kenaikan suku bunga, dan konsumsi minyak China sangat dipengaruhi Covid lockdowns hampir sepanjang tahun. Ke depan, sebagian besar angin sakal akan beralih menjadi angin penarik dengan potensi tidak hanya mempertahankan laju tarif sewa kapal tanker tinggi tetapi mungkin mendorong ke tingkat lebih tinggi.
Misalnya, dengan tibanya tenggat waktu sanksi pertama atas ekspor minyak mentah Rusia pada 5 Desember 2022, tarif kapal tanker melonjak lebih dari 60 persen dalam sebulan. Batas waktu sanksi kedua untuk ekspor produk minyak dan turunannya Rusia akan tiba pada 5 Februari 2023. China melonggarkan aturan penguncian Covid-19, dan ekspor bahan bakar melonjak ke level tertinggi sejak April 2020. Dengan kembalinya turis China dan berlanjutnya pemulihan tren perjalanan, permintaan bahan bakar jet berpotensi naik 50 persen lagi untuk kembali ke level sebelum Covid.
Namun, persediaan minyak dan produk dunia berada pada posisi terendah dalam sejarah dengan cadangan minyak strategis AS di level terendah sejak 1984, dan stok distillate AS di level terendah sejak 1951. Itu berarti permintaan minyak terpendam kuat untuk mengisi kembali persediaan minyak dunia mengering. (*)
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen